Global-News.co.id
Metro Raya Utama

Soal Aspal Menjulang di Jl Pasar Kembang, PDAM Surabaya Sebut Ada Rehabilitasi Pipa PDAM

Peristiwa aspal menjulang di Jl Pasar Kembang, merupakan progress dari rehabilitasi pipa PDAM Surya Sembada, sub pengerjaan Jl Diponegoro Surabaya

SURABAYA (global-news.co.id) –
Peristiwa aspal menjulang dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter terjadi di Jl Pasar Kembang No 41, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Tegalsari Surabaya. Kejadian ini diketahui terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, Selasa (1/8/2023).

Peristiwa aspal menjulang tersebut, merupakan progress dari rehabilitasi pipa PDAM Surya Sembada, sub pengerjaan Jl Diponegoro Surabaya. Karenanya, masyarakat pun diimbau tidak perlu khawatir terkait peristiwa tersebut.

“Saya sampaikan warga tidak perlu khawatir, karena (tanah) yang sudah meletus ini sudah terisi pipa, jadi tidak ada potensi untuk longsor atau kembali,” kata Manajer Rehab Pipa PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, Louis Andilun Gatu saat ditemui di lokasi perbaikan jalan, Selasa (1/8/2023).

Ia menjelaskan, PDAM Surabaya saat ini tengah melakukan rehabilitasi pipa yang sudah berusia puluhan tahun. Dan salah satunya yakni, rehabilitasi pipa berusia 69 tahun di kawasan Jalan Pasar Kembang Surabaya.

“Kami mengantisipasi pipa itu sudah korosif, makanya pipa itu kami ganti. Karena pipa itu ada di tengah-tengah flyover Pasar Kembang, jadi kita susah untuk melakukan maintenance. Nah, ini merupakan bentuk kami untuk mengganti, merehabilitasi pipa yang sudah lama,” kata dia.

Ia pun memaparkan terkait insiden tanah menjulang di lokasi titik pengerjaan rehabilitasi pipa PDAM. Dimana sejak Jumat (28/7/2023) malam, di kawasan itu pihaknya telah melakukan pengerjaan rehabilitasi pipa melalui metode Horizontal Directional Drilling (HDD) atau pengeboran terarah horizontal.

Manajer Rehab Pipa PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, Louis Andilun Gatu

“Pipa yang sudah masuk tertanam itu pagi ini (panjang) 144 meter dari 246 meter, jadi kurang 102 meter. Sebenarnya sudah tinggal seperempatnya selesai, tapi ternyata di titik ini (tanah) tidak kuat menahan tekanan pipa, akhirnya meletus, padahal pipa sudah lewat,” ujar dia.

Dalam proses pengerjaan pipa, ia menyatakan bahwa memang sejak awal di lokasi ada indikasi air keluar kecil. Air tersebut, kata dia, diperkirakan juga telah mengisi rongga yang mengindikasi jika struktur tanah kurang baik atau berpasir.

“Kita pengeboran di kedalaman 4-5 meter, akhirnya terisi, dia tidak bisa keluar terdorong ke atas begitu pipa masuk. Upaya penanganannya kami lakukan perbaikan hari ini juga, saya diperintah Pak Dirut hari ini harus menutup,” kata dia.

Meski demikian, Louis memastikan akan tetap melanjutkan pengerjaan rehabilitasi pipa di Jalan Pasar Kembang. Namun, ia sebelumnya akan kembali mendiskusikan dan mengkaji ulang progres pengerjaan rehabilitasi pipa tersebut.

“Kami akan lakukan metode yang terbaik, tidak lama, akan kami diskusikan dengan tim, kami kaji. Artinya, mana yang benar-benar tidak mengganggu warga,” ujarnya.

Sementara terkait tanah yang menjulang di Jl Pasar Kembang, Louis juga menyatakan bahwa saat ini sedang dilakukan proses perbaikan. Perbaikan jalan itu diupayakan bisa rampung di hari yang sama.

“Hari ini kami lakukan perbaikan sampai pengaspalan, kami upayakan hari ini harus selesai. Akan kami bahas lagi untuk penarikan pipa selanjutnya, metode yang terbaik seperti apa,” ujarnya. (pur)

baca juga :

Festival Seni Tradisional Lima Tahun Pengabdian Baddrut Tamam: “Terima Kasih Pada Semua yang Telah Menjadi Bagian Success Story Perjalanan Pamekasan”

gas

Mayat Perempuan di Semak Desa Kebo Guyang Diduga Korban Pembunuhan

Thailand Open 2023: Bagas/Fikri Jaga Asa Indonesia Raih Gelar