Oleh: Dr. Tri Hardono, P.E.*
Perusahaan terkemuka Westinghouse Electric Company sedang mengembangkan teknologi mikroreaktor nuklir yang disebut eVinci di pabrik baru mereka di Etna, Pennsylvania, di dekat Pittsburgh. Mikroreaktor ini dirancang untuk menjadi lebih kecil, mudah diangkut, dan diproduksi massal, sehingga dapat memenuhi kebutuhan energi yang meningkat di masa depan.
Menurut Jon Ball, presiden eVinci Microreactor di Westinghouse Electric Company, mikroreaktor ini memiliki komponen yang sangat sedikit dan dapat sepenuhnya dibuat di pabrik.
“Mikroreaktor dan eVinci memiliki sistem yang sangat sederhana, sehingga dapat dioperasikan dengan lebih mudah dan efisien,” kata Ball.
Gambar 1. Penampang dari komponen inti mikroreaktor.
Mikroreaktor nuklir dapat beroperasi selama sekitar delapan tahun sebelum perlu diisi ulang bahan bakarnya. Mereka dirancang untuk digunakan di lokasi terpencil, seperti tempat operasi penambangan atau pengeboran lepas pantai, pulau-pulau kecil, atau sebagai daya darurat untuk industri hyperscaler.
Mike Ford, direktur laboratorium asosiasi untuk teknik di Laboratorium Fisika Plasma Princeton, menjelaskan bahwa mikroreaktor nuklir lebih cocok untuk aplikasi off-grid dan dapat membantu mengurangi kebutuhan akan bahan bakar diesel. “Mikroreaktor nuklir dapat menjadi solusi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan energi di lokasi terpencil,” kata Ford.
Gambar 2. Contoh pemanfaatan mikroreaktor sebagai sumber energi di lokasi pertambangan.
Permintaan listrik di AS diperkirakan akan melonjak dalam dekade berikutnya, sebagian besar karena munculnya kecerdasan buatan dan perluasan pusat data besar. Mikroreaktor nuklir dapat menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat ini.
Meskipun masih terdapat beberapa tantangan, perusahaan seperti Westinghouse Electric Company yakin bahwa mikroreaktor nuklir dapat menjadi bagian penting dari masa depan energi yang lebih ramah lingkungan.
Pada awal bulan April 2025, saya berkesempatan mengantar ahli nuklir dari universitas terkemuka di Indonesia untuk melihat langsung kondisi dan kegiatan di dalam pabrik serta lab eVinci mikroreaktor. Kunjungan ini membuka peluang bagi Indonesia untuk memanfaatkan teknologi mikroreaktor nuklir dalam memenuhi kebutuhan energi nasional.
“Kami berharap bahwa teknologi mikroreaktor nuklir dapat menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan energi di Indonesia,” kata beliau. Kami sempat berpose di depan model eVinci microreaktor yang memiliki diameter sekitar 3 meter. Selanjutnya kami berdua mengunjungi kantor pusat Westinghouse Electric Company di 1000 Westinghouse Drive, Cranberry Township, Pennsylvania.
Gambar 3. Manufacturing dan Lab Tour di eVinci Microreactor Accelerator Hub di Etna Pennsylvania dipandu oleh Principal Test Engineer dari Westinghouse.
Tentang Penulis:
Dr. Tri Hardono, P.E. adalah Lead Engineer di kantor pusat Westinghouse Electric Company di Pennsylvania dan licensed Professional Engineer (PE) dari negara bagian Maryland dan Missouri. Dr. Tri ikut berperan dalam pengembangan nuclear power plants di Westinghouse termasuk eVinci mikroreaktor untuk skala kecil (1-20 MW) dan AP1000 untuk skala besar (sekitar 1000MW). Saat ini Tri sedang fokus pada pengembangan dan pembangunan AP1000 untuk Bulgaria, Polandia dan China.