SURABAYA (global-news.co.id) – Sebagai umat Islam, mari kita terus memupuk tali silaturrahim. Mengapa? Karena silaturrahim tersebut merupakan anjuran agama. Banyak keuntungan bila kita terus memupuk tali silaturrahim. Juga sebaliknya bila kita menjahuinya.
“Amal yang sudah kita kerjakan akan hancur bila kita menjauhi silaturrahim. Mari kita melaksanakan tali silaturrahim sampai akhir zaman agar kita selamat dunia akhirat,” kata KH Chumaidy dalam tausyiahnya pada acara “Pertemuan Kelompok Haji Talang Mas 2006” yang berlangsung di kediaman H. Khairuddin, Jl. Medayu Utara V no 19 Surabaya, Minggu (19/11/2023).
KH. Chumaidy mengatakan, ada suatu kisah dimana seorang wanita ditinggal mati suaminya. Wanita ini mempunyai anak yang jumlahnya 9 anak. Sepeninggal sang suami, keluarga ini dibantu oleh salah seorang lelaki yang tak lain masih kerabatnya. Dan kerabat ini selalu mendatangi perempuan yang masih saudaranya itu dengan rutin dan berkala.
Setelah beberapa waktu lamanya, sang istri dari lelaki yang rutin mengunjungi saudaranya sambil membawa bantuan itu mengatakan, kita jangan membantu lagi, karena saudara perempuan itu menjadi tidak bekerja.
“Sang istri menjadi benci kepada famili suaminya itu, karena malas tidak bekerja. Sudah satu tahun wanita itu tidak mendapat santunan. Lelaki tersebut tak mengetahui bagaimana kedaan familinya yang ditinggal mati suaminya itu,” kata KH Chumaidy.
Lelaki tersebut benar-benar memutus tali silaturrahim. Dia merasa berdosa. Sampai meninggal lelaki itu belum bertobat atas kesalahannya memutus tali silaturrahim, dan semua amalnya hancur, gara-gara memutus tali silaturrahim.
Sementara itu, H. Ardhi, Ketua Paguyuban Kelompok Haji Talang Mas 2006 dalam sambutannya mengatakan, pada pertemuan kali ini diikuti oleh sekitar 30 an jamaah. Cukup banyak yang tak hadir karena ada keperluan. “Pertemuan berikut di kediaman H. Cholik, Perumahan Kebraon, Surabaya,” katanya. (Erfandi Putra)