Global-News.co.id
Mancanegara Utama

Demo Dukung Palestina Menggema, Termasuk di Negara-negara Barat

Sejumlah demonstrasi mendukung Palestina merebak di berbagai kota di seluruh dunia, termasuk di Inggris hingga AS. (foto rtr)

JAKARTA (global-news.co.id) – Sejumlah demonstrasi mendukung Palestina merebak di berbagai kota di seluruh dunia.

Umumnya, demo terjadi di negara-negara mayoritas muslim. Namun, kini demo turut meledak di berbagai negara Barat.

Associated Press melaporkan puluhan ribu orang berkumpul di bawah hujan lebat di London pada Sabtu (21/10) untuk menuntut Israel menghentikan serangan di Jalur Gaza.

Warga London berkumpul di Marble Arch dekat Hyde Park sebelum akhirnya melakukan long march menuju distrik pemerintahan, Whitehall. Menurut kepolisian, demo yang berlangsung selama tiga jam itu diikuti “hingga 100 ribu” orang.

Para demonstran tersebut berdemo sambil mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan seruan “Hentikan pemboman Gaza”. Mereka juga mendesak Israel menyudahi blokade dan serangan udaranya.

Di Inggris, sejumlah cuplikan video singkat juga beredar di media sosial yang menunjukkan masinis kereta bawah tanah London Underground memimpin penumpang mengalunkan “Bebaskan Palestina” melalui interkom kereta.

Merespons ini, Kepolisian Transportasi Inggris pun menyatakan tengah menginvestigasi rekaman video tersebut.

Otoritas Inggris selama ini mendesak warganya untuk memikirkan kekhawatiran yang dirasakan komunitas Yahudi, yang disebut kerap menjadi sasaran aksi antisemit. Menurut kepolisian London, di bulan ini, jumlah tindakan antisemit di London meningkat 13 kali lipat dibandingkan tahun lalu.

Sementara itu, di Irlandia Utara, ratusan pedemo juga berkumpul di Belfast dan Londonderry, di mana politikus Colum Eastwood termasuk di di antara orang-orang yang berdemonstrasi. Eastwood merupakan pemimpin Social Democratic and Labour Party (SDLP).

“Pembunuhan terhadap anak kecil itu salah,” katanya, seperti dikutip AP.

“Saya tidak tahu betapa sulitnya mengucapkan hal ini kepada beberapa pemimpin dunia. Tidak peduli apakah mereka anak-anak Israel atau anak Palestina,” lanjut dia.

Di Dublin, Republik Irlandia, ribuan orang juga melakukan protes di sepanjang ibu kota, menuntut Israel menghentikan bombardir di Gaza.

Aksi unjuk rasa dukung Palestina di Paris. (foto AP)

Di Prancis, sejumlah demonstrasi juga merebak secara sporadis mulai dari Kota Rennes, Montpellier, Dijon, dan Lyon. Mereka menegaskan bahwa “Kami semua adalah orang Palestina” di alun-alun kota.

Di Kota Marseille, para pedemo juga berkumpul sambil mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan “Bebaskan Gaza”, meskipun protes seperti itu dilarang oleh polisi lokal.

Di Prancis, Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin pada pekan lalu memberlakukan larangan nasional terhadap demo pro-Palestina. Ia beralasan ingin menghindari kekacauan publik. Setidaknya sembilan protes telah dilarang di Prancis sejak 7 Oktober lalu.

Meski begitu, polisi mengizinkan demo pro-Palestina digelar di Paris pada Minggu.

Lebih lanjut, di Jerman, nyaris 7 ribu orang turun ke jalan di Dusseldorf pada Sabtu. Para demonstran membawa bendera Palestina atau spanduk sembari meminta Israel menghentikan kekerasan dan agresi di Gaza.

Demonstrasi juga dijadwalkan terjadi di ibu kota Berlin pada Minggu, namun tidak diizinkan oleh polisi setempat. Sejak beberapa pekan terakhir, polisi Berlin tercatat telah menyetop aksi-aksi serupa, dengan alasan menghindari potensi kekerasan dan antisemit.

Meski telah dilarang, beberapa pedemo ada yang tetap nekat beraksi hingga berujung bentrok dengan petugas.

Beberapa protes juga ‘membanjiri’ Kota Roma, Italia, pada Sabtu (21/10). Para demonstran meneriakkan dukungan seperti “Palestina, Roma bersamamu” dan “Tidak ada perdamaian sampai kita mendapatkan kebebasan” sepanjang aksi.

Puluhan orang juga turun ke jalan di Barcelona, Spanyol. Sama seperti yang lain, warga mendesak Israel menyetop serangan udara di Gaza.

Di Kosovo, ratusan orang juga melakukan long march dari masjid-masjid ke alun-alun Zahir Pajaziti usai zuhur sebagai dukungan bagi warga Palestina.

Di Australia, ribuan orang turut berbaris di Sydney pada Sabtu dan meneriakkan “Israel memalukan” dan “Palestina tidak akan mati”.

Protes serupa juga terjadi New York, dimana umat Muslim, Yahudi, dan pemeluk agama lain berjalan ke kantor Senator AS Kristen Gillibrand di Manhattan sambil mendesak “gencatan senjata sekarang”.

Ribuan orang juga berdemo di jalan-jalan Los Angeles dengan tuntutan sama yakni gencatan senjata.

Sejak perang antara milisi Hamas Palestina dengan Israel pecah pada 7 Oktober lalu, beberapa negara mayoritas Muslim sudah lebih dulu menggelar demonstrasi mendukung Palestina.

Negara-negara itu antara lain Lebanon, Irak, Yordania, Mesir, Turki, Indonesia, Malaysia, hingga Maroko. (cnn, ap, rtr)

baca juga :

Anugerah KIP 2021, Pemprov Jatim Peroleh Peringkat Kategori Menuju Informatif

Redaksi Global News

Piala AFF 2022: Kalahkan Kamboja, Timnas Indonesia Raih Tiga Poin Perdana

Redaksi Global News

Polresta Sidoarjo Layani Vaksin Warga Wonoayu dan Gedangan di Gerai Vaksin Presisi

gas