Global-News.co.id
Madura Utama

Bekali Guru Jadi Penulis Handal, Disdikbud Pamekasan Gelar Gebyar Literasi

PAMEKASAN (global-news.co.id) –Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan, Sabtu (26/9/2023) menggelar kegiatan gebyar Literasi Bagi Guru tingkat TK, SD hingga SLTP. Kegiatan yang dilaksanakan di Halaman SDN Bugih I Pamekasan ini bertujuan memberikan bekal bagi guru untuk menjadi penulis yang baik.

Kegiatan dalam gebyar literasi ini antara lain berupa kursus singkat cara menulis agar guru selain mampu mengajar juga mampu menulis. Juga dilakukan kegiatan panel berbagi pengalaman guru yang sudah menulis buku, kepada para guru lainnya.

Kegiatan lainnya berupa pameran buku yang berisi buku-buku guru yang sudah ditulis oleh para guru sebelumnya. Terdapat 253 judul buku yang dipamerkan dalam kegitan tersebut. Ratusan judul buka itu merupakan hasil dari pogram satu guru satu buku (Sagu Saku).

Yang keempat berupa launching guru yang berhasil menulis pada tahun 2023. Tulisan atau buku hasil karya para guru itu terbit tiap tahun. Dan tahun 2023 ini juga sudah ada yang terbit. Ada 30 buku terbitan pada tahunn 2023 ini.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan Akhmad Zaini MPd MHP ditemui dilokasi kegiatan mengatakan bahwa Gebyar Literasi sudah tiga tahun berjalan, kegiatan ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari gerakan literasi di Pamekasan yang dimulai pada tahun 2012.

“Selama ini kan guru guru merasa tidak bisa menulis dan tidak ada wadah yang menyalurkan, yang melakukan sosialisasi, asistensi dan sebagainya. Nah kita sekaligus intervensi suruh nulis, ternyata hasilnya bagus, mereka bisa menulis luar biasa,” kata Zaini.

Dalam menjalankan program ini, Zaini mengaku melakukan kerjasama dengan Media Guru Indonesia dan bebera penerbit lainnya. Para penerbit itu bukan hanya menerbitkan bukunya namun juga memberikan bimbingan bagi guru.

“Penerbit memberikan asistensi kepada guru, kadang guru tulisannya kocar kacir, kemudian dibaca terus didatangi guru yang nulis berantakan itu, dikumpulkan, dibimbing cara nulis buku itu gini lho. Lalu mereka memperbaiki, dibaca lagi, ternyata hasilnya membanggakan,” ungkapnya.

“Para guru itu sempat kaget, setelah selesai disempurnakan, dicetak baru mereka kaget ternyata mereka bisa menulis juga. Jadi ketidakpercayaan diri mereka selama ini hilang, bahwa saya bisa jadi penulis seperti penulis nasional yang lain. Menulis itu tidak sulit, itu mudah,” imbuhnya.

Zaini bertekat akan terus melakukan pembinaan supaya tulisan para guru itu semakin berkualitas. Paling tidak, kata dia, para guru itu harus dijauhkan dari anggapan bahwa menulis itu sulit. Perlu diyakinkan bagi guru bahwa buku itu adalah guru yang tak bernyawa dan akan menjadi warisa bagi masa depan.

Yang menarik, kata Zaini, gerakan menulis bagi guru itu juga berhasil memunculkan gerakan siswa suka menulis. Sampai saat ini telah ada lima orang siswa dari SDN Barurambat Kota I yang telah terinspirasi dan berhasil menulis buku.

Dari ribuan guru di Pamekasan, ada yang sudah secara mandiri menjadi penulis, ada juga yang berasal dari program Sagu Saku sebanyak 253 guru. Gerakan literasi di Pamekasan dimulai sejak tahun 2012, tapi gerakan Sagu Saku masih baru tiga tahun berjalan. (mas)

Keterangan Foto:

Seorang guru SMP serahkan buku karyanya pada Kadis Perpustakaan didampingi Kadisdikbud Akhmad Zaini.

baca juga :

Jelang Malam Tahun Baru, Polisi Sidoarjo Bertemu Pengelola Hotel

Redaksi Global News

Harlah Satu Abad NU: Polresta Sidoarjo Peduli Jamaah

Redaksi Global News

Kapolri Ungkap Jawa Timur Termasuk Daerah Rawan Saat Pemilu 2024

Redaksi Global News