Global-News.co.id
Sport Utama

Masukan dari Bawah Pasti Diperhatikan MPET2

Peserta berfoto bersama usai rapat membahas masalah LIng Tien Kung di RM SRI Pasuruan, Jumat (18/3/2022) sore.

PASURUAN (global-news.co.id)- MPET2 (organisasi yang menaungi Ling Tien Kung, Red.) akan menindaklanjuti setiap masukan hingga koreksi dari bawah. Karena itu, MPET2 selalu membuka komunikasi, khususnya dari Koordinator dengan harapan berbagai persoalan dapat diselesaikan dengan baik.

Hal itu dikatakan Ketua MPET2, Brigjen Pol (Pur) Drs. Edy Prawoto, SH, MHum, pada acara silaturrahim MPET2 dengan 6 Koordinator Otonom di Kabupaten Pasuruan di RM SRI, Jumat (18/3/2022) sore.

“Dalam komunikasi kita tetap mendengar dari bawah. Pada akhirnya informasi atau masukan dari bawah kita akan ambil keputusannya. Di MPET2 keputusannya kolektif. Bukan keputusan personal. MPET2 bukan milik satu orang. Di Ling Tien Kung adalah kepemimpinan kolektif. MPET2 dalam mengambil sebuah keputusan ditinjau dari berbagai segi, sehingga menghasilkan keputusan yang benar,” katanya.

Dalam acara tersebut hadir sebanyak 20 peserta. Dari MPET2 hadir Ketua Pembina Shane Feldo Fuyi Widjaja, Ketua MPET2 Brigjen Pol (Pur) Drs. Edy Prawoto SH, MHum, Sekretaris MPET2 Ir. Agustiawan Dinata, Humas Erfandi Putra dan Ibu Agnes Staf Kesekretariatan.

Sementara itu dari Pasuruan hadir Koordinator Otonom Pandaan I dipimpin oleh Lakero, Pandaan II diwakili Suharmi, Otonom Pandaan III dipimpin oleh bapak Gwan, Otonom Pandaan IV dipimpin Abdul Jalil, Otonom Bangil dipimpin H. Abdullah Mudhar, Otonom Beji dipimpin oleh Ibu Retno.

Dalam silaturrahim tersebut, ketua koordinator otonom diberi kesempatan untuk memberikan masukan kepada Pusat. Lakero mengatakan, pertemuan ini kita apresiasi. Ini wujud pembinaan, perlu juga MPET2 turun ke sasana, karena selama ini pembinaan kurang dari Pusat

“Sekarang era Pak Shane sudah berubah. Pengiriman seragam mulai lancar, sebelumnya bisa 2 bulan. Alergi kalau cerita ke pusat, tidak terwadahi dengan baik. Problem komunikasi harus diperbaiki. Grup WA kurang maksimal,” katanya.

Suharmi mengatakan, dirinya berharap ke depannya lebih kompak lagi. Sedang Gwan mengatakan, dirinya berharap agar Pusat komunikasinya lebih terbuka lagi. Dia juga minta agar grup WA tidak ada batasan materi yang bisa di-share.

Suasana rapat rukun dan guyub.

Suryo Guritno, wakil ketua koordinator otonom Pandaan III menambahkan, Pusat harus membimbing anggotanya. “Panggil kami kalau salah, sehingga kami tahu letak kesalahannya. Dia juga menyoroti masalah mutu seragam yang menurun. Covid memang mempengaruhi anggota yang berlatih. Sebelumnya 37 sasana aktif, sekarang tinggal 18 sasana, perlu kerja keras. Kami juga menyarankan agar Ling Tien Kung menggelar Munas, menyusun program dan teknis yang menyatu,” kata Suryo.

Dia juga mengatakan, pihaknya tak ada masalah dengan MPET2. “Kami cari sehat dan teman,” ujarnya.

Sementara Abdul Jalil, Wakil Ketua Koordinator Pandanaan IV mengatakan, sasana makin menyusut. Anggota yang sembuh ada yang berhenti. Ada yang baru. Sekarang lebih banyak instruktur yang berlatih.

H. Abdullah Mudhar mengatakan, soal gerakan yang dicontoh dari Pusat yang benar itu siapa. “Saya ingin Pusat mengirim pelatih ke Bangil, sehingga gerakan kami tidak salah,” katanya.

Ibu Retno mengatakan, kita sudah pasti tunduk pada MPET2.

Diperhatikan

Sementara itu, Edy Prawoto mengatakan, semua masukan dari pertemuan ini pasti ada folow up-nya. Soal Munas, Edy mengatakan, sebenarnya MPET2 sudah merencanakan Rakernas, tapi pandemic belum usai. Tapi hal ini, akan kita perhatikan. “Ling Tien Kung jiwanya dari atas ke bawah, topdown waktu zaman Lao Shi. Sekarang kita banyak mendengar dari bawah,” katanya.

Hanya saja, hampir setiap muncul koordinator selalu ada konflik. Seharusnya ada koordinator baru itu tidak menimbulkan konflik, tapi untuk lebih menyebarkan Ling Tien Kung.

“Kami berharap Peraturan Ling Tien Kung 01, dimana kekuatan ada di sasana. Di sasana terdapat instruktur. Fungsi koordinator itu membina sasana. Kalau ini berjalan, saluran ke atas lebih baik. Kita berharap untuk perbaikan instruktur, seluruh koordinator di daerah berembuk untuk menentukan kapan didatangkang pelatih dari Pusat. Saya berharap, Pasuruan mengawali kegiatan ini. Nanti kita datangkan dari Pusat,” kata Edy.

Ini dalam rangka pemberdayaan fungsi koordinator. Dengan demikian diharapkan persoalan gerakan dapat diselesaikan. “Saya terima kasih kepada teman teman yang bersatu bersama Ling Tien Kung. Kita ini pewaris Ling Tien Kung, mari kita jaga Ling Tien Kung. Jangan ditambah dan jangan dikurangi,” katanya.

Sementara Shane mengucapkan terima kasih kepada semua undangan. “Semoga pertemuan kali ini membuat kita lebih solid lagi,” katanya. (Erfandi Putra)

baca juga :

Bupati- Forkopimda Serahkan Bantuan 10 Ribu Bendera Merah Putih

gas

Tracing di Jatim Meningkat 880%, PPKM Level 2 Naik Jadi 6 Daerah

Titis Global News

Sidak di Kawasan Surabaya Pusat, Walikota Eri Temukan Saluran Belum Terkoneksi

Redaksi Global News