Global-News.co.id
Gaya Hidup Utama

Finalis Pangeran dan Puteri LH Pamer Produk Olahan ke Cak Eri

Para finalis pangeran dan Puteri LH bersama Walikota Surabaya

SURABAYA (global-news.co.id) – Suasana berbeda terasa di ruang kerja Walikota Surabaya di Balai Kota Surabaya, Jumat (3/9). Kali ini, Sang Walikota Eri Cahyadi kedatangan tamu spesial, yakni empat finalis Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup (LH) 2021 dari SDN Kaliasin 1 Surabaya. Mereka datang dengan membawa berbagai macam produk olahannya masing-masing.

Ada yang membawa sabun cuci tangan yang diolah dari minyak jelantah. Ada yang membawa minuman dari bunga telang. Lalu, berbagai olahan makanan dan minuman dari jahe. Terakhir, salah satu finalis membawa produk olahan hasil budidaya jeruk kingkit berupa minuman dan salep.

Walikota Eri terlihat sangat penasaran dan tertarik dengan produk olahan yang mereka bawa. Ia pun mencicipi berbagai minuman dan makanan dari produk olahan tersebut. Saat mencicipi sebotol minuman olahan dari jeruk kingkit, tenggorokannya terasa segar.

Ternyata, minuman dari jeruk kingkit mempunyai khasiat untuk mengatasi tenggorokan gatal, batuk, dan melancarkan pencernaan. “Enak gak? Ternyata segar ya. Ini gara-gara minuman jeruk kingkit buatanmu tenggorokan saya terasa segar, ini enak,” ungkap Walikota Eri.

Ia juga mencicipi minuman yang diolah dari bunga telang. Ia terkejut, rupanya minuman itu terasa manis. Bahkan, ia  mencoba langsung memakan bunga telang untuk membuktikan bahwa bunga tersebut dapat langsung dimakan dan mempunyai rasa manis. “Ini bunganya bisa langsung dimakan? Saya coba ya. Ternyata bunganya bisa dimakan, manis loh rasanya. Minumannya enak, manis juga,” ujarnya.

Walikota Eri berpesan kepada kepala SDN Kaliasin 1 Surabaya untuk terus mendampingi siswanya membudidayakan berbagai tumbuhan dan mengolah limbah dari minyak jelantah. Ia ingin, produk-produk olahan itu dapat diperjual belikan. Sehingga, hasil budidaya itu tidak berhenti dan akan terus berkelanjutan.

Kepala SDN Kaliasin 1, Sastro mengatakan, setiap anak yang mengikuti program Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2021 memiliki satu pendamping. Selama masa pandemi Covid-19, pendampingan itu dilakukan secara hybrid, yakni daring dan luring.

Dikatakan, proyek lingkungan itu sudah diimplementasikan di beberapa kampung binaan. Ia menyebut, dikarenakan pandemi Covid-19, produk olahan dari anak-anak itu dijual ke kampung binaan dan secara online. “Karena ini pandemi jadi kita tidak bisa menjual secara bebas. Biasanya itu kita jual di koperasi dan kantin sekolah,” jelasnya.

Salah satu finalis Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2021 Syaqila menjelaskan, dari limbah minyak jelantah ia mampu mengubah menjadi dua produk yang bernilai ekonomi. Produk olahan itu berupa sabun padat dan sabun cair. “Sabun cair ini fungsinya untuk mencuci tangan. Sementara itu, sabun padat untuk mencuci serbet atau kain. Idenya dari berbagai sumber dan cara pengolahannya saya lihat di youtube,” kata Syaqila.

Sedangkan siswa kelas 5 SDN Kaliasin 1 Nevan menyebut, mempunyai dua produk hasil olahan jeruk kingkit. Pertama, minuman kingkit serut timun (Kirutin), ia kombinasikan jeruk kingkit dengan serut timun, selasih, nata de coco, sirup melon, dan perasan lemon agar lebih segar. Kedua, salep dari buah jeruk kingkit. Menurutnya, salep buatannya itu dapat mengobati berbagai penyakit kulit. “Itu berdasarkan testimoni warga kampung binaan,” katanya. (pur)

baca juga :

Selidiki Dugaan TPPU MKP, Wali Kota Mojokerto Diperiksa KPK

Redaksi Global News

Tanpa Rasa Takut, Risma Punguti Sampah di Antara Massa Unjuk Rasa Tolak Omnibus Law

Redaksi Global News

Implementasi GCG, BNI Perkuat Keterbukaan Informasi

Redaksi Global News