GRESIK (global-news.co.id)–Kepedulian masyarakat akan kebersihan sungai masih sangatlah rendah. Ini dibuktikan dengan banyaknya sampah yang masih memenuhi sungai di Kali Lamong, wilayah Gresik. Kondisi ini membuat prihatin para aktivis lingkungan dari Ecoton.
Saat bersih-bersih sampah dengan menyusuri Kali Lamong perbatasan Gresik-Surabaya, sejumlah aktivis menemukan sampah yang sulit terurai, yakni popok. Tak tanggung-tanggung, jumlah popok yang berhasil dikumpulkan para aktivis lingkungan ini mencapai 50 kilogram.
Padahal aksi bersih-bersih sampah di Kali Lamong ini baru dilakukan selama 30 menit. Tentunya temuan sampah ini cukup memprihatinkan, dan sangat berbahaya karena berpotensi menyumbat saluran air hingga menjadi penyebab terjadinya banjir.
Dari temuan sampah popok ini, Ecoton meminta pemkab Gresik membuatkan tempat sampah khusus popok, bagi warga Gresik. “Selama 30 menit tim Ecoton mendapatkan sampah popok dari Kali Lamong di perbatasan Gresik – Surabaya sebanyak 50 kilogram. Sungai kita akan tenggelam oleh popok jika tidak disediakan tempat khusus untuk popok,” kata Direktur Eksekutif Ecoton, Prigi Arisandi, kemarin.
Perilaku masyarakat yang kurang paham tentang bahaya limbah popok, sehingga membuangnya secara sembarangan. “Dari pantauan kami, masyarakat membuang popok secara sembarangan. Salah satunya ke sungai melalui jembatan,” imbuhnya.
Menurut Prigi dalam kandungan popok itu ada tiga unsur. Yaitu plastik, pemutih dan pewangi atau pelembut. “Jika itu dibuang ke air maka akan membaur ke air sehingga akan membahayakan masyarakat sebab air di Kali Surabaya dan Kali Lamong itu digunakan untuk PDAM yang digunakan untuk masyarakat,” katanya.
Dari hasil menjaring popok itu akan diserahkan ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik untuk menjadi bahan evaluasi sehingga dibuatkan tempat khusus popok. * sep, nas