SURABAYA (global-news.co.id)-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyayangkan adanya temuan ratusan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dibuang di sungai Desa Gandusari, Kabupaten Blitar. Apalagi kartu jaminan kesehatan ini mayoritas adalah milik warga Surabaya.
Kabag Humas Pemkot Surabaya, M Fikser mengatakan, keaslian ratusan KIS ditemukan salah satu warga Blitar itu harus dicek lebih dulu. “Dalam hal ini, kesehatan, warga Surabaya kan sudah memiliki BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Bagi mereka yang belum tercover BPJS ini kan diberikan KIS dari pemerintah pusat,” kata Fikser.
Fikser menyebut, proses untuk mendapatkan KIS itu langsung ditangani pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Sosial (Kemensos). “Tapi dalam hal ini (KIS) kan tidak melibatkan pemerintah kota. Kita tidak tahu memang, proses pendataannya dari awal bagaimana. Bisa juga datanya diambil dari BPJS,” ujarnya.
Pihak Pemkot Surabaya, kata Fikser, akan melihat perkembangan penyidikan polisi. “Kita lihat dulu, kita juga sudah diskusi dengan dinas sosial, kita tanya pengirimannya ini bagaimana, dan kita juga harus cek dulu apakah kartu itu asli, ya kan? Apakah itu kartu lain, makanya kita cek dulu,” ungkapnya.
Jika ratusan kartu KIS ditemukan warga Blitar itu benar, Fikser sangat menyayangkan. Karena menyangkut masalah warga miskin di Kota Surabaya belum tercover BPJS. “Makanya kita pingin tahu dulu, apakah data (kartu KIS yang ditemukan di Blitar) itu warga yang sudah tercover BPJS atau tidak. Kita akan cek dulu,” tandasnya.
Terpisah, Nuryanti (28), warga Siwalankerto Tengah 42 E Surabaya, salah satu pemilik KIS yang ikut terbuang di Blitar sangat menyesalkan adanya pembuangan KIS. Sebab, sudah dua tahun ini dirinya menunggu kartu yang diharapkan bisa digunakan untuk berobat gratis tersebut.
Ia juga mengaku bingung adanya temuan kartu miliknya yang dibuang di sungai Blitar. “Kok bisa di Blitar. Saya tunggu sudah 2 tahun tidak dapat kartu,” kata Nuryanti.
Nuryanti pun beberapa kali adu mulut dengan Hartanto Ardiansyah suaminya, karena selalu menagih fisik kartu yang didapat dari pekerjaan suaminya di pusat perbelanjaan kawasan Margorejo. “Pernah saya tanya ke suami, malah adu mulut karena saya terlalu sering tanya kartunya sudah jadi apa belum,” ungkap dia.
Ibu 1 anak ini berharap, dengan penemuan ratusan KIS di Blitar pihak yang berwajib bisa segara menyerahkan fisik kartu pada dirinya.
Sementara itu, Kapolres Blitar, AKBP Slamet Waluya menegaskan, pihaknya masih mengamankan KIS tersebut. Polisi ingin mencocokan nama yang ada di kartu dengan data yang dimiliki BPJS Kesehatan. “Sekarang ini masih proses pencocokkan data penerima KIS yang namanya ada di temuan ini dengan daftar di BPJS ,” kata Kapolres Blitar, AKBP Slamet Waluya, Selasa (25/7/2017).
Selain itu Kapolres juga mengaku masih berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait KIS warga Surabaya yang ditemukan di sungai Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar ini. “Kalaupun diserahkan, kami juga belum tahu. Diserahkan ke BPJS, JNE atau ke nama dan alamat yang tertera di KIS itu,” papar Kapolres.
Selain itu, dari hasil penyelidikan sementara, ada dugaan kartu-kartu tersebut sengaja dibuang. “Ini juga masih berjalan terus penyelidikannya. Kami juga masih membutuhkan fisik kartu tersebut untuk alat bukti,” jelasnya. * dtk, mdk