Global-News.co.id
Indeks Nasional Pendidikan Utama

Korban Bully Cabut Laporan, 9 Siswa Pelaku Tergabung di Grup BOS

Petikan adegan aksi bully pelajar SMP kepada siswi SD di Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

JAKARTA (global-news.co.id)-Korban aksi bully berinisial SB, siswi kelas VI SD, di Thamrin City, Jakarta Pusat, memutuskan mencabut laporan di Polsek Tanah Abang. Dari pihak keluarga korban dan pelaku sepakat masalah tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.

Pencabutan laporan tersebut setelah pihak keluarga korban dan pelaku setelah Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Pusat menggelar pertemuan antara peserta didik, orang tua dan kepala sekolah yang terlibat kasus tersebut, Senin (17/7/2017). Dalam pertemuan yang digelar di SMPN 273 Jakarta tersebut menghasilkan keputusan yang berujung pada pencabutan laporan.

“Orang tua korban dari SW, menyatakan akan mencabut laporannya di Polsek Tanah Abang. Dari pertemuan tersebut dihasilkan kesepakatan bersama bahwa masalah tersebut diselesaikan secara kekeluargaan,” ujar Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Pusat Sujadiyono, di SMP Negeri 273, Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2017).

Sementara itu, dari penelusuran aparat Polsek Metro Tanah Abang, para pelaku yang berjumlah sembilan orang ini ternyata tergabung dalam satu grup. Grup tersebut bernama Brather Of Santay (BOS). “Satu grup di BOS (Brather Of Santay),” kata Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang Kompol Mustakim, Selasa (18/7/2017).

Mustakim mengatakan, kesembilan pelaku hanya teman main dan teman sekolah. Mereka tergabung dalam satu teman sepermainan di Kebon Melati dan Kebon Kacang. “Mereka hanya teman main dan teman sekolah saja, dan juga teman Facebook. Kebanyakan tetanggaan aja,” ucap Mustakim.

“Dan satu grup di BOS itu, satu teman sepermainan yang tergabung anak Kebon Melati dan Kebon Kacang,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan 9 pelaku bullying terhadap SW telah dikeluarkan dari sekolah akibat kejadian tersebut. Kasus ini menjadi viral ketika para pelaku bullying yang masih remaja ini membuat video aksi bullying, dan kemudian menyebarkannya di media sosial.

Dalam video itu, dua siswa menggunakan seragam sekolah menengah pertama (SMP) berwarna putih-biru mem-bully temannya yang mengenakan seragam berwarna putih-putih. Dalam video tersebut, tampak dua siswa menggunakan seragam putih-biru menjambak serta menganiaya temannya sehingga tersungkur ke lantai. Tak hanya menjambak, kedua siswa pem-bully juga memukul temannya tersebut. * dtk, nas

baca juga :

Pedagang Positif Corona Meninggal, Pasar Kupang Gunung di Surabaya Ditutup

Gubernur Khofifah Berbagi Strategi Percepat Pemulihan Ekonomi dan Penanganan Covid-19 di Kampus IPDN Jatinangor

Titis Global News

Bank Jatim Perkenalkan JConnect Remittance di Hong Kong