PAMEKASAN (global-news.co.id) –Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr dr Sukodiono menegaskan ada beberapa kiat yang harus diperhatikan menuju sukses kepemimpinan di Muhammadiyah, di antaranya adalah visi, empowering dan uswah atau ketauladanan.
Dia menyampaikan itu pada saat memberikan sambutan dan taushiyah dalam acara Halal Bihalal Keluarga Besar Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Pamekasan, di halaman Panti Asuhan Muhammadiyah Jalan R Abd. Azis Pamekasan, Minggu (18/5/2024).
Halal bihalal ini dihadiri oleh pimpinan dan anggota PDM Pamekasan, Pimpinan Cabang (PC) pengurus dan pengelola Amal Usaha Muhammadiyah, Pengurus daerah Aisyiah Pamekasan dan pengurus organisasi otonom lainnya di bawah naungan PDM Pamekasan.
Sukodiono mengatakan visi dari seorang pemimpin sangat peting, karena dari visi itulah terwujud berbagai rumusan program kegiatan. “Nah PDM Pamekasan ini punya visi apa ? Punya amal usaha apa PDM Pamekasan ini ? Kalau punya panti asuhan empat mau jadi lima ? Bangunan jelek diperbaiki ? Itulah Visi,” katanya.
Dia lalu mengungkapkan bahwa saat ini PDM Pamekasan punya kader yang menjadi Sekjen Kementerian PUPR, yang lulusan Panti Asuhan Muhammadiyah Pamekasan, namanya Zainal Fatah. Kondisi ini jadi kesempatan Muhammadiyah ambil hikmah bisa membangunan akses kerja sama dengan pemerintah.
“Kebetulan Sekjen Kementerian PUPR itu adalah alumni dari Panti Asuhan Muhammadiyah. Inilah saat yang memang harus diambil, dan itu cara Muhammadiyah bahwa tidak hanya mengandalkan donasi dari warga Muhammadiyah, akses ke pemerintah tetap penting,” jelasnya.
Dengan adanya akses ke Kementerian PUPR, kata Sukodiono, Kementerian PUPR telah membantu pembangunan Panti Asuhan Muhammadiyah yang berlokasi di Jalan Abd. Azis Pamekasan. Gedung lantai II tersebut hasil perjuangan Zainal Fatah Sekjen Kementerian PUPR lulusan Panti Asuhan Muhammadiyah. Gedung ini diresmikan Menteri PUPR Basuki Hadimulyo bulan puasa kemarin.
“Tidak mudah lho mendapat bantuan dari Kementerian PUPR. Alhamdulillah Pak Sekjen punya ikatan emosional yang kemudian bisa mengembangkan Panti Asuhan seperti ini. Ini satu satunya panti asuhan yang bangunannya paling bagus di antara bangunan lainnya di Jawa Timur,” katanya.
Prinsip sukses kepemimpinan yang kedua, lanjut Sukodiono, adalah empowering atau memberdayakan orang yang dipimpin. PDM harus bisa memberdayakan seluruh struktur organisasinya, mulai dari PDM dan PDA, Cabang, Ranting dan lainnya. Adakan komunikasi rutin pada semua elemen dan tingkatan organisasi.
Sedangkan kiat sukses yang berikutnya adalah tauladan atau uswah. Pimpinan Muhammadiyah harus bisa memberi contoh yang baik, harus sesuai antara perkataan dan perbuatan dan menghindari menggunakan fasilitas organisasi untuk kepentingan keluarga dan pribadi.
Dia menegaskan peminpin itu dapat dipercaya oleh orang lain kalau dia bisa dijadikan contoh. Dia mengatakan, saat ini selain menjabat ketua PWM Jatim, dia juga menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS). Menghindari fitnah, dia melarang anggota keluarganya bekerja bahkan kuliah di UMS. (mas)