Global-News.co.id
Kesehatan Utama

Dolan IDI Surabaya, Cara Para Spesialis Bersedekah Ilmu

Ketua IDI Surabaya, Dr dr Brahmana Askandar SpOG KOnk (tiga dari kanan) menyerahkan potongan tumpeng kepada Dekan Fakultas Kedokteran Unair Prof Dr dr Budi Santoso SpOG dalam peringatan 1 Tahun Dolan, Minggu (14/1/2024)

SURABAYA (global-news.co.id) – Berawal dari niatan berbagi ilmu dengan dokter di fasilitas kesehatan (faskes) 1 Kota Surabaya, program Diskusi Online Mingguan (Dolan) yang digagas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya kini diminati para dokter dari Aceh hingga Papua. Dari 56 seri diskusi yang sudah dilakukan selama 1 tahun berjalan, total pesertanya mencapai 18.021 dokter, serta melibatkan 22 perhimpunan dokter.

Ketua IDI Surabaya, Dr dr Brahmana Askandar SpOG (KOnk) mengungkap, “Dolan itu utamanya kita harus sedekah ilmu untuk sesama.”

Dijelaskan, ide Dolan tercetus karena di Surabaya ini ahli sangat banyak, jumlah (dokter) spesialis sangat banyak. “Kita yang spesialis itu harus sedekah ilmu untuk semua dokter, dokter umum. Dokter umum kan menempati porsi terbanyak, terutama di faskes primer,” ujarnya dalam Peringatan 1 Tahun Dolan, Minggu (14/1/2024).

Dolan digelar saban Senin pukul 15.00-16.00. Topik yang dibahas umumnya yang dekat dengan aktivitas para dokter di faskes primer dan bisa dipraktikkan sehari-hari. Semisal topik kandungan, yang dibahas bukan operasi yang canggih-canggih, melainkan tentang apa yang bisa dilakukan dokter umum di faskes primer, seperti penanganan KB secara dini.

“Kita pikir, tidak banyak yang ikut. Ternyata responnya luar biasa. Dan yang ikut bukan dokter di Surabaya saja, tapi sampai di Aceh, Papua, Sulawesi,” kata Brahmana seraya menyebut dalam sekali diskusi pesertanya bisa mencapai 600 hingga 700 dokter.

Dengan hanya login ke zoom selama 1 jam, para dokter bisa mengambil banyak manfaat. Mereka bisa mengajukan pertanyaan tentang kasus di puskesmasnya sesuai topik yang dibahas. “Ujung-ujungnya kan demi perawatan terhadap pasien jadi lebih baik,” lanjutnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina SKM MKes, mengatakan, pihaknya bersama IDI dan organisasi sejenis lainnya selalu bergandengan untuk bersama-sama menyelesaikan masalah kesehatan khususnya yang ada di Surabaya. “Adanya Dolan yang selalu meng-update info, sangat membantu dokter-dokter Puskesmas sehingga mereka tidak ketinggalan ilmu dalam memberikan pelayanan. Manfaatnya sangat banyak,” ujarnya.

Peringatan 1 Tahun Dolan juga menghadirkan sosok dr Amira Abdat SpOG, satu-satunya dokter kandungan di Papua. Terilhami ajaran Prof dr Dikman Angsar SpOG (K) gurunya, alumnus FK Trisakti yang menyelesaikan pendidikan spesialisnya di Unair pada 2020 langsung mengabdikan ilmunya untuk menolong para perempuan di Fak Fak, Papua Barat. Selain Amira, dalam milenials talk juga dihadirkan dr Irmadita Citrashanty SpDVE yang juga owner Aiola, tempat nongkrong dengan konsep pujasera, serta dr Langgeng Agung Waskito PhD.

Pada momen itu, IDI Surabaya juga mengumumkan sepanjang 2023, sebanyak 22 anggotanya meraih capaian sebagai guru besar. Di antaranya Prof Dr dr Joni Wahyuhadi SpBS (K), Prof Dr dr Achmad C.Romdhoni SpTHT KL (KOnk), Prof Dr dr Erwin Astha Triono SpPD, dan Prof Dr dr Eighty M.Kurniawati SpOG, Urogin RE.

Jumlah anggota IDI cabang Surabaya sendiri saat ini sekitar 5 ribu dokter. (ret)

baca juga :

Peringati HPN 2022, Bupati Muhdlor Apresiasi Sikap Kritis Pers Kawal Kebijakan Pemerintah

Redaksi Global News

Gempa Pacitan 5 SR, Waspada Gempa Susulan

Redaksi Global News

GLOBAL NEWS Edisi 262 (17-23 September 2020)

Redaksi Global News