Global-News.co.id
Nasional Utama

Kemenag Siapkan Teknis Pemeriksaan Kesehatan Setelah Tambahan 20 Ribu Kuota Haji

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas saat di Surabaya Sabtu (21/10/2023)

SURABAYA (global-news.co.id) – Kementerian Agama (Kemenag) RI menjadwalkan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan bagi calon jamaah haji yang dilaksanakan pada awal November 2023, setelah adanya penambahan kuota sebesar 20 ribu jamaah.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan Kemenag sudah melakukan pertemuan dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk membahas teknis pelaksanaan tes kesehatan bagi calon jamaah haji.

“Saya mendatangi Menteri Kesehatan, kami berdiskusi langkah terbaik bagi jamaah haji, terutama masalah kesehatan,” kata Menag di Surabaya, Sabtu (21/10/2023).

Hasil pertemuan itu, kata Menag Gus Men, sapaan akrabnya, membahas teknis dua kali pelaksanaan skrining yang dilaksanakan awal November 2023.

Pemeriksaan tahap pertama, yakni untuk mengetahui apakah seorang calon jamaah mengidap penyakit tertentu sehingga menghalangi pemberangkatannya.

“Misalnya ada calon jamaah mengalami sakit tertentu itu bisa mendapatkan rekomendasi yang bagaimana, kami rekomendasikan kepada calon jamaah melakukan persiapan supaya kesehatannya membaik,” ujarnya.

Setelah mendapatkan rekomendasi tindakan, maka calon jamaah haji akan menjalani tes kembali untuk memastikan perkembangan kondisi kesehatannya.

Apabila dinyatakan sehat, maka calon jamaah tersebut baru bisa melaksanakan pelunasan biaya haji.

“Kami sepakat bahwa kesehatan ini menjadi syarat untuk jamaah melakukan pelunasan, karena itu mulai bulan depan melakukan pemeriksaan kesehatan jamaah,” kata dia.

Gus Men mengatakan serangkaian skema baru itu merupakan langkah antisipasi kematian jamaah haji saat melaksanakan kegiatan di Tanah Suci. “Sistem yang kami pakai itu agar kasus jamaah yang wafat atau sakit di sana tidak banyak,” tuturnya.

Di sisi lain, Menag Yaqut optimistis penambahan kuota haji Indonesia dari Kerajaan Arab Saudi bisa memangkas jumlah antrean calon jamaah lansia di Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag RI.

Penambahan kuota haji ini juga disebutnya harus berjalan secara berkeadilan, dengan memprioritaskan calon jamaah haji kategori lanjut usia.

“Saya berharap supaya memberikan prioritas tertentu kepada jamaah haji lansia yang jumlahnya kurang lebih 600 ribu di antrean Siskohat kami, saya ingin supaya mereka menjadi prioritas,” ucapnya.

Sebelumnya, Indonesia mendapat tambahan 20 ribu kuota haji untuk tahun 2024 dari pertemuan bilateral yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Arab Saudi Mohammed bin Salman al-Saud.

Dalam pertemuan yang berlangsung di sela-sela KTT ASEAN-GCC di Riyadh pada Jumat, Presiden Jokowi secara terus terang menyampaikan ke PM Arab Saudi itu tentang panjangnya antrean haji di Indonesia, sehingga ada jamaah yang harus menunggu hingga 47 tahun. (ntr, ins)

baca juga :

Bawa 22 Pemain ke Makassar, Persebaya Bertekad Patahkan Rekor PSM

Redaksi Global News

Pemprov Jatim Tetapkan UMK Tahun 2020, Naik 8,51 Persen dari Tahun Lalu

Redaksi Global News

Pengurus Ormas-LSM Harus Faham Undang-Undang Bea Cukai

gas