Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Utama

Tenaga Pemasar Prudential Syariah Ini Beberkan Kiat Membantu Klaim Peserta hingga Miliaran Rupiah

Ibu Maya membeberkan kiat meyakinkan nasabah di tengah beratnya tantangan industri asuransi saat ini.

SURABAYA (global-news.co.id) – Industri asuransi hingga kini masih dipandang sebelah mata. Pengembangan industri asuransi masih terganjal rendahnya inklusi keuangan di masyarakat akibat ketidakpercayaan terhadap asuransi. Hal ini berkaca pada kasus gagal bayar yang pernah terjadi.

Imbasnya, tidak mudah bagi industri asuransi untuk menggaet nasabah baru. Namun meski baru berumur 1 tahun, Prudential Syariah dapat mencuri perhatian warga. Salah satu faktornya adalah memiliki tenaga pemasar andal, didukung kemampuan perusahaan dalam mengelola keuangan.

Wahdini Anastase atau biasa dipanggil Ibu Maya merupakan satu dari 130 ribu tenaga pemasar Prudential Syariah yang berhasil menggaet dan meyakinkan nasabah baru. Sebelum bergabung sebagai tenaga pemasar, wanita yang tinggal di Surabaya ini merupakan seorang karyawan di sebuah Bank, juga perusahaan Sekuritas di Kota Surabaya. Saat ini, ia telah menekuni profesi sebagai tenaga pemasar selama lebih dari satu dekade.

Salah satu cerita paling berkesan yang dialami oleh Ibu Maya adalah ketika ia berhasil membantu salah satu pesertanya, seorang ibu yang suaminya meninggal di saat pandemi Covid-19. Ia melakukan klaim untuk mencairkan santunan asuransi sebesar Rp 1 miliar, untuk kemudian digunakan keluarga yang ditinggalkan membiayai kelangsungan hidup rumah tangga. Di saat yang bersamaan anak dari pasangan tersebut sedang menempuh pendidikan kuliah di luar negeri.

Pengalaman Ibu Maya dalam membantu peserta dan keluarganya merupakan wujud dedikasi seorang tenaga pemasar dalam menjalankan tugasnya untuk memastikan perlindungan nasabah (customer protection) dan pelayanan terbaik dari berbagai potensi risiko yang timbul. Ibu Maya secara konsisten mengedukasi peserta dan calon peserta secara bertahap.

“Saya meyakini adanya kebutuhan yang berbeda di setiap jenjang kehidupan. Jadi saya mendengarkan, berdiskusi apa yang dibutuhkan sehingga bisa membantu perencanaan keuangan yang pas,” katanya saat membeberkan kiat dia menggaet nasabah baru kemarin.

Kasus lainnya yang pernah dibantu oleh Ibu Maya, termasuk beberapa pasien penyakit jantung yang perawatannya menghabiskan waktu yang cukup lama, belum termasuk masa pasca penyembuhannya. Contohnya adalah salah satu peserta yang baru 15 bulan menandatangani akad untuk PRUPrime Healthcare Plus Pro Syariah, mendadak masuk IGD untuk pemasangan ring pada malam tahun baru dan dua minggu kemudian ditemukan infeksi paru-paru.

Ibu Maya membantu peserta tersebut yang selama 48 hari dirawat di rumah sakit dengan total klaim sekitar Rp 700 juta. Ada pula kasus penggantian katup jantung sekitar Rp 400 juta dengan manfaat rawat jalan hingga 90 hari setelah tindakan yang juga diklaim oleh Prudential Syariah.

Dari pengalaman Ibu Maya ia mendapatkan gambaran mengenai stigma yang terjadi di tengah masyarakat yaitu mereka menyadari pentingnya asuransi kesehatan ketika risiko telah terjadi. Sayangnya, stigma ini justru memperkecil kesempatan mereka untuk mendapatkan asuransi kesehatan. Waktu terbaik untuk memiliki asuransi adalah ketika mereka belum membutuhkan yaitu saat ini.

Baginya, memahami pengaturan finansial yang baik dan benar merupakan suatu hal yang penting, termasuk memahami pentingnya proteksi kesehatan yang tepat untuk mempersiapkan diri menghadapi segala perubahan di setiap jenjang kehidupan. Inilah mengapa ia melihat profesinya sebagai profesi yang penting dan mulia, untuk membantu para peserta mendapatkan perlindungan terbaik, serta agar yakin melangkah dalam mencapai masa depan hidup yang sehat dan sejahtera.

Seiring berjalannya waktu, Ibu Maya merasakan pekerjaannya sebagai tenaga pemasar Prudential semakin bermakna dan bermanfaat. “Dengan menjadi tenaga pemasar, saya tidak hanya dapat membantu para peserta dan keluarganya terproteksi dari risiko kesehatan dan jiwa, namun juga meningkatkan kualitas hidup peserta dan tim saya,” katanya.

Di antara kesibukannya kini, Ibu Maya juga masih mengalokasikan waktunya secara rutin untuk meng-upgrade diri dengan pelatihan terkait produk-produk Syariah, wawasan terkait ilmu kesehatan, bahkan aturan-aturan terbaru yang diterapkan oleh regulator. Hal ini ia lakukan untuk dapat memberikan edukasi literasi dan inklusi kepada para peserta dan calon peserta.

Secara konsisten,dia juga mengedukasi para peserta dan calon peserta tentang pentingnya memiliki proteksi kesehatan sebelum risiko kesehatan terjadi.

Bersama Prudential Syariah, Ibu Maya menerapkan prinsip “Syariah untuk Semua” yang menjunjung tinggi sikap tolong menolong dan gotong-royong, adil, transparan, dan inklusif. Dengan menjadi peserta asuransi Syariah, para peserta asuransi akan berkontribusi untuk saling tolong-menolong antar sesama peserta, terutama ketika terjadi risiko. (tis)

baca juga :

Liga 1: Persebaya Kalahkan Arema FC dalam Derbi Jatim

Redaksi Global News

Liga Champions: Come Back Real Madrid Permalukan Liverpool di Anfield

Redaksi Global News

Cegah Penularan PMK, Pasar Hewan di Lumajang Disemprot Disinfektan