Global-News.co.id
Metro Raya Pendidikan Utama

Gramedia Science Day 2023, Bangkitkan Minat Sains Anak

Kevin disaksikan Jovanka mencoba meluncurkan alat transportasi kreasi mereka

 

SURABAYA (global-news.co.id) – Gramedia Science Day 2023 menjadi momen bagi siswa-siswa kelas 4-5-6 Sekolah Dasar untuk mengasah kreativitasnya. Melalui benda-benda yang tersedia mereka mesti berpikir imajinatif , bereksperimen, dan menjadikannya sebagai sesuatu yang bermanfaat.

GSD 2023 bertema Energi Alternatif yang digelar di Convention Hall Tunjungan Plaza, Minggu (16/9/2023) diikuti 400 tim, masing-masing terdiri dari 2 siswa sekolah dasar kelas 4, 5, dan 6 atau 800 siswa. Pada eksperimen ke-2, imajinasi dan kreativitas para siswa benar-benar diuji. Setelah mendapat pengetahuan tentang alat transportasi dan bagaimana cara bergerak, mereka lalu diminta membayangkan kalau bahan bakar itu suatu saat akan habis. Energi alternatif menjadi solusi, di antaranya angin, arus bawah laut, ombak laut, ombak tepian tebing, juga biofuel dan sinar matahari.

Selanjutnya dengan kit yang disediakan panitia –terdiri kotak berbahan sterofoam, mika, dan karton, 4 tutup botol, tusuk sate, sedotan dalam berbagai ukuran, stik eskrim, balon, plastisin (malam), gelas dan piring plastik, kertas warna-warni, serta dobel tape– mereka diminta membuat alat transportasi yang bisa bergerak.

Selama 40 menit mereka harus bisa mewujudkan imajinasinya, alat transportasi yang berpenampilan menarik dan akan mendapat best score kalau alat transportasi itu bisa menggambarkan Surabaya sebagai kota maritim. Dari tangan-tangan para siswa SD itu terciptalah beragam alat transportasi darat, air dan udara.

Kevin dan Jovanka, siswa kelas 4 SDK Petra 1 Surabaya mengaku tertarik mengikuti kompetisi ini karena ingin belajar. Sembari berulang mencoba mobil yang digerakkan tenaga angin dari balon yang ditiup, Kevin mengatakan dirinya sudah tahu energi alternatif sejak kelas 3.

Sedang Aiko dan Aira dari SD IT Ulil Albab Kamal, Madura, tertantang mengikuti GSD 2023 karena mereka senang mencoba. Aiko, siswa kelas 5 yang bercita-cita jadi ilmuwan dan detektif ini menyebut banyak temannya yang tertarik ingin mengikuti. “Tapi sekolah hanya mengirim 20 siswa, yang kelas 4 dua orang, kelas 5 ada 8 orang, sisanya siswa kelas 6,” tambah Aira yang bercita-cita jadi dosen.

Sebelumnya para peserta yang berasal dari berbagai kota di Jawa Timur tersebut mengerjakan soal-soal pengetahuan teori pilihan ganda. Di antaranya tentang energi panas bumi, medan magnet, gaya yang bekerja pada tolak peluru, energi gerak, dan energi alternatif. Setelahnya mereka mengerjakan eksperimen 1 membuat senter dari kit yang tersedia.
Usai merampungkan senternya, Fariz siswa SD Khadijah 33 Surabaya mengaku ada beberapa soal yang sulit bagi dia dan Wafi –temannya. “Bingung kalau memasak itu pakai apa. Saya bingung biogas itu apa ya,” katanya.

Direktur Operasional Gramedia, Heri Darmawan, mengatakan, GSD hadir untuk memberikan wadah bagi siswa-siswi yang ingin mengukur kemampuannya dalam bidang sains melalui kompetisi yang menarik. Mereka diajak untuk belajar dan bermain melalui eksperimen sains.
GSD yang digelar untuk kali ketiga di Jatim ini diharapkan dapat membantu anak-anak Indonesia untuk dapat mempraktikkan ilmu sains yang telah mereka pelajari di sekolah. “Acara ini merupakan wujud nyata komitmen Gramedia dalam mendukung kemampuan literasi anak dengan bermain dan belajar melalui eksperimen sains,” ujarnya.

Mengapa dipilih tema energi alternatif, lanjut Heri, karena energi-energi inilah yang akan menggantikan energi dari fosil yang lama kelamaan habis. “Untuk menjaga kelangsungan ekosistem. Dan anak-anak harus dikenalkan sejak awal,” ungkapnya dalam kegiatan yang didukung Bank Danamon tersebut.
“Kami berharap dukungan ini dapat turut memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan dan masa depan Indonesia,” tambah Chief Digital Officer PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Andreas Kurniawan.

Guru SD Nurul Faizah Medayu Utara, Tasya, mengaku senang dengan penyelenggaraan kegiatan ini, karena siswanya bisa menunjukkan kemampuan yang diperoleh dari mengikuti kegiatan ekstrakurikuler science. “Mereka begitu antusias ikut. Kami mengirim 9 tim yang dipilih dari yang berpotensi di ekskul science dan yang diusulkan wali kelas masing-masing,” ujarnya.

Dari kompetisi dan eksperimen GSD 2023 ini, tim juri yang terdiri Mochamad Lutfi Firmansyah (dosen Program Studi Rekayasa Teknologi Universitas Airlangga), Adhi Dharma Wibawa (Wakil Dekan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Yuni Widiastuti (pendiri Rumah Main STrEAM) memutuskan, Fidella Aisyah dan Manira (SD Islam Al Azhar 35 Surabaya) sebagai juara 1, Muhammad Haniadrian Wibowo dan Rafi Aditva Zhafran (SDN Jambangan 1 Surabaya) sebagai juara 2, serta Inggrid Pradiva Berlian dan Arini Dwi Prameswari (SDN Sedati 1) sebagai juara 3. (ret)

baca juga :

Soal Kasus Bantuan Keuangan Pemprov Jatim, KPK Panggil Indah Amperawati

Redaksi Global News

Tembus 2.070 Pasien Sembuh, RS Lapangan Indrapura Terima Pasien Jemput COVID-19 Hunter

Redaksi Global News

Bantuan bagi Tenaga Pendidik Keagamaan di Surabaya Naik

Redaksi Global News