Global-News.co.id
Gaya Hidup Kesehatan Utama

Merawat Kesehatan Kulit Bukan Lagi Domain Perempuan

SURABAYA (global-news.co.id) – Problem penuaan dini kini semakin banyak dikeluhkan, bukan hanya kalangan perempuan tapi kaum laki-laki. Selain karena paparan sinar matahari, diet tinggi gula dan gluten serta kurang istirahat juga disebut sebagai faktor yang mempercepat terjadinya penuaan.

Dr Raene Tiffany mengungkap, tanda-tanda penuaan yang paling sering muncul adalah kerutan. Misalnya saat berekspresi tertawa muncul garis di area mulut. Kalau ini terus menerus terjadi lama-lama kerutan itu menempel. Begitu juga kerutan di dahi, sehingga ketika sedang tidak berekspresi pun tetap muncul (tetap terlihat seperti mencureng).

Dijelaskan, kulit menjadi kenyal, lembab seperti bayi karena di dalam kulit setiap individu terkandung 3 komponen, yaitu kolagen yang memberikan support dan struktur pada kulit rambut dan kuku. Komponen berikutnya adalah Hyaluronic Acid yang memiliki kemampuan mengikat air sehingga kulit jadi lembab, serta elastin yang membikin kulit kita jadi kenyal dan elastis.

Seiring bertambahnya usia, mulai usia 25 tahun produksi ketiga komponen itu mengalami penurunan. Kondisi ini (semakin menurun yang membuat struktur jaringan dalam kulit jadi semakin jarang. “Kalau ini (3 komponen kulit) nggak ada, otomatis akan terlihat tanda-tanda penuaan. Nah tanda-tanda penuaan itu sering terlihat adalah kerutan ketika sedang berekspresi, seperti tertawa, naikin alis. Kalau terus-terusan, kerutan itu akan menempel,” kata Raene dalam talkshow Beautiful Inside Out yang digelar National Hospital Dermatologist Aesthetic Plastic Surgery (NH-DAPS), Kamis (3/8/2023).

Penuaan itu bisa juga ditandai oleh munculnya flek (pigmentasi), pori-pori yang membesar, kulit mengendur, munculnya kantung mata, atau warna gelap pada bagian bawah mata. Yang membuat lebih cepat menua itu ada 3, sinar matahari, diet tinggi gula dan gluten, serta kurang istirahat.

“Kita bisa memengaruhi faktor-faktor itu untuk mencegah penuaan dini dengan skincare yang proper atau tepat seperti sunscreen, memakai penutup atau pelindung wajah dari sengatan matahari seperti topi atau payung, mengonsumsi makanan yang berwarna warni –buah dan sayur—sehingga badan kita punya banyak antioksidan. Dan yang tidak kalah penting cukup istirahat serta menjalani gaya hidup sehat,” terang medical aesthetic doctor pada NH-DAPS ini.

Makan makanan tidak sehat, gizi tidak seimbang, diet tinggi gula tinggi gluten, garam, kurang olahraga, dan stres, bisa memicu seseorang jadi lebih cepat tua.

Diakui, penuaan itu tidak bisa dilawan dan pada akhirnya kita juga pasti akan menua. Tapi apa yang sudah terjadi itu bisa ditangani untuk dikoreksi. Raene mencontohkan garis-garis ekspresi bisa dikurangi dengan treatmen yang bisa memacu meningkatkan produksi kolagen sehingga jadi lebih muda. Untuk mengurangi statis wrinkle bisa melalui treatmen neuromodulator, sedang untuk mengisi bagian-bagian yang lemaknya berkurang bisa dengan cara fat graft atau transfer lemak.

Ditegaskan, treatmen itu perlu untuk mencegah kerutan jadi permanen. Bukan berarti dengan treatmen itu pola hidup sehat bisa ditinggalkan. “Sebagus apa pun treatmen yang dijalani, kalau pola hidup sehatnya tidak dijaga akan membuat treatmen ini harus dilakukan lebih sering dengan hasil yang tidak akan bagus,” ujarnya.

Sementara topik “mempercantik” organ intim atau mommy make over yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup disampaikan dr Hendera Henderi SpOG. Selain mereka masih ada Indri Lakhsmi Putri MD PhD yang membawakan materi Islam, Perpective in Plastic Surgery, dr Jose L. Angowarsito yang membahas rambut rontok, serta dr Wilma Agustina yang membawakan materi Cantik nan Kaffah.

Pimpinan NH-DAPS, Julia Suharsono, mengatakan, melalui layanan kesehatan kulit kecantikan dan operasi plastik, bahkan bedah rekonstruksi yang dilakukan tim dokternya yang andal, pihaknya bermaksud mendukung program medical tourism yang digalakkan pemerintah, sehingga masyarakat tak perlu lagi berobat ke luar negeri.

“Dokter-dokter di sini sudah sangat mumpuni, mereka tidak kalah dengan dokter-dokter luar negeri. Jadi untuk operasi plastik tak perlu ke Korea,” ujarnya dalam acara yang juga dihadiri Fatma Saifullah Jusuf tersebut.

Ketua Fatma Foundation itu mengatakan, saat ini bukan hanya kaum perempuan, bapak-bapak pun mulai memerhatikan penampilannya. Mereka juga ingin glowing. “Fenomena ini membuat banyak industri di bidang kecantikan yang kemudian berkembang. Selain cantik dari dalam, kita juga perlu perawatan dari luar. Dan itu bisa dilakukan di sini, tak perlu jauh-jauh ke luar negeri,” pungkas Fatma. (ret)

baca juga :

Kasus Covid Meningkat, Gresik Tunda Belajar Tatap Muka di Awal 2021

Redaksi Global News

Liga 1: Persebaya Akan Gelar Pemusatan Latihan di Jogjakarta

Gerakan Pentahelix 5 Juta Masker Aice dan GP Ansor Dukung Stakeholder Jatim Lawan Corona

Redaksi Global News