SIDOARJO (global-news.co.id) – Hari Raya Idul Adha adalah momentum yang indah untuk berbagi kebaikan dengan sesama guna meraih keberkahan. Kapolresta Sidoarjo dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-77 dan berkaitan dengan Hari Raya Idul Adha 1444 H melakukan kegiatan silahturahmi ke tokoh agama dan pesantren dengan menyerahkan hewan qurban.
Kegiatan penyerahan hewan qurban dilaksanakan di empat lokasi antara lain, Ponpes Bumi Sholawat Kab. Sidoarjo, MUI Kab. Sidoarjo, PP Muhammadiyah Kab. Sidoarjo dan yang terakhir PC NU Kab. Sidoarjo, Rabu (28/6/2023).
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan bahwa dalam rangka hari Bhayangkara ke-77 kami bersilahturahmi ke ulama-ulama dan ke ponpes-ponpes yang ada di Kab. Sidoarjo juga tokoh-tokoh masyarakat untuk menyerahkan hewan qurban juga dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1444 H.
Hewan qurban yang diserahkan sebanyak 77 ekor yang terdiri dari 12 ekor sapi dan 65 ekor kambing yang diserahkan atau dibagikan untuk Kab. Sidoarjo.
“Dan tentunya di situ kami juga memohon do’a restu dan dukungan selalu dalam hari Bhayangkara nanti supaya polri ke depannya semakin maju, semakin amanah dan juga dicintai masyarakat serta bisa menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.
Sementara itu, pengurus pondok pesantren (Ponpes) Bumi Sholawat, Mohammad Shobirin menyampaikan bahwa saya mewakili ponpes Bumi Sholawat mengucapkan banyak terima kasih kepada Kapolresta Sidoarjo yang ikut berpartisipasi untuk penyembelihan qurban di Ponpes Bumi Sholawat Kab. Sidoarjo.
Shobirin berharap mudah-mudahan dengan HUT Hari Bhayangkara yang ke-77 Polri lebih mantap dalam bekerja untuk bangsa dan negara.
Selanjutnya Ketua PC NU Kab. Sidoarjo, Zainal Abidin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolresta Sidoarjo yang telah menyerahkan sumbangan berupa hewan qurban satu ekor sapi untuk kami sembelih.
“Tetapi tidak hanya itu saja tetapi yang paling penting bahwa jalinan komunikasi dengan warga dan para ulama antara kepolisian Sidoarjo bisa terjalin dengan baik karena tujuan kita sama yaitu NKRI adalah harga mati sehingga da’i-da’i kita yang langsung terjun ke masyarakat tetap menjaga negara kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya. (*)