Global-News.co.id
Sport Utama

Liga 1: Jelang Kontra Persebaya, Puluhan Bonek Kawal Bus Persija Saat Latihan

Menjelang  lawan Persebaya, puluhan Bonek mengawal bus Persija saat latihan

GRESIK (global-news.co.id) – Suporter Persebaya Bonek mengawal kedatangan Persija yang menggunakan bus saat melakukan latihan ofisial menjelang pertandingan melawan Persebaya dalam laga lanjutan Liga 1 di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik.

Koordinator Bonek Gresik Ikhtiar Ramadhan, Selasa (4/4/2023), mengatakan pengawalan tersebut merupakan inisiatif dari Bonek agar pemain dan ofisial Persija merasa aman dan nyaman dengan tidak menggunakan kendaraan taktis (rantis)

“Kalau naik rantis memang aman, tapi tidak nyaman, teman-teman Bonek ingin memberikan contoh bahwa Surabaya dan Gresik itu bisa jadi tuan rumah yang baik meskipun melawan tim rival sekalipun seperti Persija,” ucap pria yang akrab disapa Kentung.

Hal tersebut, diharapkan menjadi contoh bagi suporter lainnya karena rivalitas itu bukan membunuh melainkan mahkotanya kompetisi.

“Liga ini sudah habis, juara sudah ada, sehingga sisa pertandingan ini harus digunakan untuk menumbuhkan persaudaraan,” katanya.

Pihaknya mengimbau baik bagi suporter Persebaya ataupun Persija bahwa harus menumbuhkan esensi sepakbola yaitu fair play dan unity.

“Mari bangun persaudaraan yang berkelanjutan, untuk besok harapan kami ayo kita jaga pertandingan ini. Saat ada sesuatu hal seperti tekel keras dari pemain Persebaya jangan direaksi langka provokatif, begitu juga sebaliknya,” ujarnya.

Selain itu, wasit diharapkan juga jangan memberikan keputusan yang memicu tensi reaktif di tribun agar pertandingan melawan tim rival dapat berjalan lancar.

“Pertandingan besok harus dimaknai dengan persaudaraan, harus dijaga itu sama-sama,” ucapnya.

Sementara itu, Marshal Bonek bernama Yudi Ambon menambahkan ingin menjadi suporter yang baik dengan menjamu dan mengawal tim tamu.

“Silakan datang ke sini dengan aman dan nyaman dengan menggunakan kendaraan yang sebagaimana mestinya, tidak menggunakan mobil rantis,” katanya.

Menurut dia, mobil rantis bukan merupakan kendaraan untuk olahraga melainkan sebagai alat untuk perang. “Rantis itu mobil untuk perang bukan kendaraan untuk olahraga dan sepakbola itu bukan perang,” ucapnya.

Tak hanya Bonek, Ketua Harian Ultras Gresik mengatakan pihaknya bersama Bonek berkomitmen menjaga kondusivitas wilayah tersebut agar seluruh pertandingan bola berjalan lancar.

“Kami diminta tolong oleh Bonek untuk juga mengawal Persija, hal ini merupakan komitmen kami untuk menjaga keamanan Kota Gresik,” ucapnya

Sementara, pemain Persija Hanif Sjahbandi bersyukur mendapat kesempatan bermain sepakbola tanpa menggunakan mobil rantis seperti yang kerap terjadi saat pertandingan dengan rivalitas tinggi.

“Saya rasa sudah waktunya kita sebagai pemain bola tidak pergi ke stadion menggunakan rantis, saya merasakan itu berkali-kali di Arema tidak cuma saat melawan Persebaya dan di Persija juga sama,” katanya.

Mantan pemain Arema tersebut berharap bahwa sepakbola Indonesia harus belajar dari tragedi-tragedi yang sudah terjadi, seperti halnya saat di Kanjuruhan.

“Saya berharap ke depannya sepakbola ini sudah tidak perlu menggunakan rantis lagi, yang mana kalau kita menggunakan itu karena takut terancam akan bahaya di luar lapangan, jadi tidak perlu lagi,” tuturnya. (ntr, sba)

baca juga :

Dipanggil Masuk Timnas Senior, Kiper Syahrul Trisna Ingin Serap Banyak Ilmu

Redaksi Global News

Ketua KPK Hadiri Rakernas I JMSI di Semarang

gas

BPJS Kesehatan Tanamkan Budaya Anti Korupsi dan Anti Gratifikasi dalam Program JKN

Redaksi Global News