Global-News.co.id
TNI

Kabupaten Bondowoso Belajar Turunkan Stunting ke Pamekasan

 

PAMEKASAN| DutaIndonesia.com – Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Senin (6/3/2023), melakukan studi banding ke Pemakasan. Rombongan yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Bondowoso, H. Irwan Bakhtiar Rahmat ini ingin belajar tentang tata cara menurunkan angka stunting ke Pamekasan.

Mereka diterima oleh Wakil Bupati Pamekasan Dr Ir R.B. Fattah Jasin MS, di ruang peringgitan dalam rumah dinas Bupati Pamekasan. Dalam menerima tamunya Fattah Jasin didampingi oleh sejumlah pejabat antara lain Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (BPPRID), Sigit Priyono, Kadis Kesehatan Dr Syaifuddin, dan sejumlah pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemkab Pamekasan.

Dalam sambutannya Wabup Bondowoso Irwan Bakhtiar Rahmat mengatakan maksud dan tujuan datang ke Pamekasan ingin belajar berkaitan dengan masalah stunting. Dari informasi yang diketahuinya Kabupaten Pamekasan bisa menurunkan angka stunting mencapai 30 persen.

“Kami masih sekitar 5%, padahal target nasional 2024 sudah minimal harus 14%. Di Bondowoso ada perbedaan hasil survey karena samplingnya tidak sesuai dengan jumlah populasi. Dari 38 ribu lebih, yang disampling hanya 600. Sehingga tidak mencerminkan dari angka stunting dan ada perbedaan antara kami dengan Dinas Kesehatan,” katanya.

Dia menanyakan mengapa di Pamekasan hasilnya sama antara survey yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dengan survey yang dilakukan oleh Pemkab Pamekasan sendiri. Hal inilah yang diakuinya akan dipelajari di Pamekasan, sehingga target nasional menjadi 14% di Bondowoso nanti bisa dicapai.

“Yang kedua kami menanyakan apa langkah-langkah strategis, langkah langkah konkret. Kolaborasinya itu bagaimana, konvergensi programnya juga bagaimana. Sekaligus bagaimana juga tim penggerak PKKnya. Mungkin juga ada strategi khusus menggerakkan para kader dari desa yang melibatkan kepala desa,” ujarnya.

Wabup Irwan menegaskan apa yang menjadi strategi Pamekasan akan ditiru langsung, utamanya menyelaraskan angka antara hasil survey Kemenkes dan hasil surveh daerah. Selama ini dia mengaku sudah menggerakkan SDM yang dimiliki, namun hanya mampu menurunkan stunting sebesar 5 persen saja.

Wabup Pamekasan Fattah Jasin membenarkan bahwa dari hasil survey terakhir diketahui angka stunting di Pamekasan menurun drastis. Dari semula tercatat mencapai 38 persen, kini turun sebesar 30 persen hingga tinggal 8 persen. Hal itu tercapai berkat usaha dan kerja keras yang dilakukan oleh semua stake holder berbagai OPD yang terkait, kerjasama kolaborasi yang terintegrasi satu dengan lainnya.

Sementara itu Sigit Priyono Kepala BPPRID menjelaskan secara lebih rinci tentang berbagai kiat yang dilakukan Pamekasan dalam menurunkan angka stunting. Di antaranya kolaborasi APBD dengan APBDes, Kolaborasi Pemkab dengan Perguruan Tinggi, kolaborasi dengan TNI.

Selain itu Dinkes secara spesifik juga menggelar Rembuk Stunting rutin, lalu partisipasi CSR dari kalangan perbankan, partisipasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) PKK dan tim penurunan di tingkat kecamatan. Total anggaran yang disediakan mencapai Rp 156,1 miliar. (mas)

baca juga :

Dengan Membantu Orang lain Hidup Akan Lebih Bermakna

gas

Keseharian Kegiatan di Lokasi Pembangunan Jalan Membuat Suasana Begitu Ramai

gas

Pembangunan Parit Berguna untuk Mencegah Air Menggenangi Permukaan Jalan

gas