MADIUN (global-news.co.id) – Pemkab Madiun melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Perdagkop & UM) menggelar operasi pasar untuk mengatasi kenaikan harga beras di masyarakat. Ada 50 titik sasaran lokasi operasi pasar.
Seperti yang terjadi di Pasar Barak Dempelan Madiun, armada pengangkut logistik beras dan minyak langsung habis diserbu warga Kamis,16 Februari 2023.
Kepala Disperindagkop & UM melalui Kepala Bidang Perdagangan, Toni menjelaskan kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat. Kenaikan harga beras dapat memicu kerasahan masyarakat apabila tidak segera dikendalikan. Untuk itu, Pemkab bersama Bulog turun untuk menggelar operasi pasar di berbagai tempat.
“Ada 50 titik sasaran operasi pasar dengan kuantitas beras sebanyak 1.000 ton,” kata Toni.
Dia menambahkan saat ini harga beras di pasaran mencapai Rp 13 ribu per kilogram. Sedangkan pada operasi pasar ini, pihaknya menjual dengan harga Rp 8 ribu per kilogram.
“Beras kita jual dengan Rp 8 ribu per kilogram sedangkan untuk minyak goreng kita jual dengan harga Rp 15 ribu per liter,” imbuhnya.
Dia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dengan kondisi seperti sekarang ini. Dia optimis, akhir Februari akan kembali stabil. Mengingat bulan Maret di Kabupaten Madiun sudah terjadi panen padi.
” Warga tidak perlu panik, kita akan hadir untuk membantu. Kemungkian akhir Februari kondisi akan stabil,” katanya sambil mengimbau.
Salah satu warga, Jumini mengaku mendengar informasi ada penjualan beras murah satu hari sebelumnya. Dia merasa kecewa karena tidak kebagian berasnya.
” Katanya jam 08.00 dibuka, setelah saya datang ternyata sudah habis,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Yati (61) yang mengaku hanya kebagian minyak goreng 2 liter (2 bungkus). Dia berharap ada lagi penjualan sembako murah. Karena di pasar harganya naik.
” Harga di pasar pada naik semua, seperti beras, bawang merah dan cabe. Kalau bisa diadakan,” pungkasnya meminta. (her)