Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Utama

Kinerja Ekonomi Jatim Triwulan I 2022 Tumbuh 5,20%

Kepala Bank Indonesia Jatim Budi Hanoto saat membuka kegiatan Peningkatan Capacity Building dan Media Gathering di Jogjakarta 10-12 Juni 2022

SURABAYA (global-news.co.id) – Kinerja ekonomi Jatim pada triwulan I 2022 tumbuh sebesar 5,20% (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2021 (4,59%, yoy) ditopang oleh perbaikan konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan ekspor  luar negeri.

Ekonom Ahli Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (KPw BI Jatim) Yayat Cadarajat menjelaskan kinerja ekonomi Jawa Timur triwulan II 2022 diperkirakan meningkat  seiring percepatan vaksinasi Covid-19, penurunan kasus Covid-19  dan meningkatnya mobilitas masyarakat yang berlanjut hingga pertengahan triwulan II 2022, serta bertepatan momen Ramadan dan Idul Fitri 2022.

“Secara umum, pelonggaran kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagai implikasi percepatan vaksinasi Covid-19 dan penurunan laju penyebaran Covid-19 varian Omicron pada akhir triwulan I 2022 mendorong perbaikan aktivitas ekonomi masyakarat dan aktivitas sektor ekonomi produktif di Jawa Timur,” kata Yayat saat hadir sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan Peningkatan Capacity Building dan Media Gathering di Jogjakarta yang digelar 10-12 Juni 2022.

Hal tersebut, lanjut Yayat, pada gilirannya turut meningkatkan permintaan domestik yang tercermin dari lebih tingginya pertumbuhan konsumsi RT pada triwulan I 2022 dibandingkan triwulan IV 2021. Kenaikan permintaan domestik dan global sebagai implikasi dari dibukanya kembali sektor-sektor ekonomi produktif sejalan dengan percepatan vaksinasi Covid-19, penurunan kasus Covid-19 varian Omicron pada akhir triwulan I 2022 serta pelonggaran kebijakan PPKM menjadi faktor pendorong utama perbaikan kinerja lapangan usaha.

Sementara dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, angka inflasi di bulan April 2022 tercatat sebesar 1,05 persen. Untuk inflasi tahun kalender (April 2022 terhadap Desember 2021) tercatat 2,28 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun (April 2022 terhadap April 2021/y-o-y) tercatat sebesar 4,01%.

April 2022 merupakan awal triwulan kedua yang bersamaan juga dengan Ramadan dan menjelang Idul Fitri 2022, sehingga terjadi kenaikan harga di tingkat eceran yang cukup tajam. Dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jatim, seluruhnya mengalami infasi. Infasi tertinggi terjadi di Kota Malang sebesar 1,44 persen dan terendah di Kabupaten Sumenep 0,95 persen.

Kepala Bank Indonesia Kantor Wilayah Jawa Timur (BI KPw Jatim) Budi Hanoto, mengatakan inflasi saat ini selain didorong pemulihan ekonomi pasca pandemi, juga adanya  kasus perang Ukraina-Rusia, yang sebelumnya sudah dimulai dengan adanya krisis energi di Eropa.

Kondisi tersebut membuat  harga komoditas meningkat dan ditambah adanya larangan ekspor dari negara-negara penghasil bahan baku, sehingga pasokan ke industri di Indonesia tersendat. “Terutama di Jatim, karena kontribusi ekonomi di Jatim yang  paling besar ada di industri pengolahan,” katanya.

Sementara ketahanan sektor korporasi dan rumah tangga Jawa Timur masih terjaga sejalan dengan perbaikan kinerja ekonomi dan pembiayaan lapangan usaha utama di Jawa Timur pada triwulan I 2022. Kinerja sektor korporasi dan rumah tangga terpantau meningkat sejalan dengan akselerasi di hampir seluruh lapangan usaha utama di Jawa Timur.

“Pertumbuhan kredit korporasi terpantau meningkat pada periode laporan didorong oleh peningkatan kebutuhan pembiayaan korporasi sejalan dengan membaiknya permintaan domestik dan global,” kata Budi.

Dijelaskan Budi Hanoto, akselerasi vaksinasi Covid-19 berimplikasi pada pembukaan sektor-sektor industri produktif sehingga kegiatan ekonomi mengalami normalisasi dan konsumsi meningkat. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan ekspor luar negeri dan akselerasi pertumbuhan konsumsi RT Jawa Timur pada triwulan I 2022 yang lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2021.

Perbaikan kinerja ekonomi juga didukung oleh peningkatan penyaluran kredit di Jawa Timur pada triwulan laporan dibandingkan triwulan sebelumnya, baik kepada korporasi maupun RT.
Sementara itu, pertumbuhan DPK Korporasi RT mengalami penurunan. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan kegiatan operasional usaha dan konsumsi rumah tangga.

Lebih lanjut, masuknya momen HBKN Ramadan dan Idul Fitri pada triwulan II 2022 juga mendorong terjadinya peningkatan konsumsi RT. Kondisi pertumbuhan kredit yang lebih akseleratif dibandingkan dengan pertumbuhan DPK berimplikasi pada meningkatnya intermediasi perbankan di Jawa Timur.

Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan di Jawa Timur pada triwulan I 2022 tercatat 86,39%, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 85,08%.

Risiko kredit perbankan di Jawa Timur pada triwulan I 2022 masih berada dalam batas aman dan terpantau melanjutkan tren perbaikan. Risiko kredit perbankan di Jawa Timur sebagaimana tercermin dari Non Performing Loan (NPL) terpantau menurun dari 3,89% menjadi 3,82% (berdasarkan lokasi proyek) dan menurun dari 4,05% menjadi 3,85% (berdasarkan lokasi bank) dengan dukungan risiko likuiditas yang cenderung rendah. (tis)

baca juga :

Terhindar dari Kekalahan Berkat Usaha Keras Bhayangkara FC

Defisit Mengecil, Kinerja Perdagangan Luar Negeri Jatim Membaik di Tengah Pandemi COVID-19

Pelatnas Selam SEAG 2022: Target Satu Emas, Yakin Raih Tiga Emas