Global-News.co.id
Malang Raya Utama

Walikota Malang Siap Awasi Ketat PPDB 2021

Dok GN
Walikota Malang Sutiaji

 

MALANG (global-news.co.id) – Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang sempat amburadul di tahun ajaran 2020/2021, menjadi catatan penting Walikota Malang Sutiaji. Karenanya, ia meminta agar PPDB tahun ini tidak mengulang kejadian tahun sebelumnya.

Peringatan ini disampaikan Sutiaji saat menjadi narasumber Forum Perangkat Daerah Lintas Perangkat Daerah Penyusunan Rencana Kerja 2022 di Hotel Savana Kota Malang, Rabu (24/2/2021). Ia mengaku banyak menerima banyak masukan soal pendidikan karakter, lama belajar warga, sekolah baru, dan PPDB 2021. “Untuk PPDB 2021, jangan sampai ada keonaran. Jangan diulangi lagi,” tegas Sutiaji yang berjanji akan mengawasi ketat pelaksanaan PPDB tahun ini.

Ia meminta proses PPDB dikoordinasikan dengan Komisi D dan Dewan Pendidikan Kota Malang (DPKM). Selain itu, ia juga memaparkan alas an kehadiran tiga SMPN baru tahun ini. “Ini sebagai dampak zonasi di mana tidak semua siswa bisa masuk ke SMPN zonasinya karena masalah jarak rumah dan sekolah jauh, sehingga hanya mengakomodir siswa sekitar sekolah,” tuturnya, sekaligus mengingatkan pentingnya pendidikan karakter kepada siswa.

Masukan walikota mendapat tanggapan serius, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Malang Suwarjana soal pendidikan karakter, ada rencana dijadikan mapel muatan lokal. “Memang saat ini di sekolah sudah ada. Misalkan ibadah bareng serta dimasukkan ke sejumlah mapel. Tapi belum efektif,” kata Suwarjana pada wartawan di sela acara.

Mapel khusus ini diharapkan siswa memiliki budi pekerti yang bagus. “Insyaallah akan dimulai Januari 2022 nanti,” jawabnya. Jika ada mapel khusus, maka dampaknya adalah penambahan jam pelajaran.

Terkait PPDB, saat ini pihaknya tengah menggodok dan masih harus dibicarakan dengan DPRD dan DPKM, tentang besaran persentase jalur-jalurnya, misalkan jalur zonasi berapa persen, jalur prestasi akademis dan prestasi non akademis.

“Untuk PPDB akan dipersiapkan betul agar tidak terjadi seperti tahun lalu, termasuk soal waktunya agak tidak bersamaan yang membuat orangtuanya bingung. Apalagi jika anaknya masuk ke semua jenjang,” tuturnya.

Ia juga akan menguatkan server PPDB. Selain itu juga ada rencana di PPDB tentang penggunaan indeks sekolah selain nilai rapor. Hal ini karena ada keluhan sekolah tengah kota dan pinggiran. Ada dugaan nilai-nilai siswa dinaikkan agar bisa masuk sekolah negeri.

Namun jika nanti melibatkan indeks sekolah, maka tidak akan bisa dipungkiri lagi. Indeks sekolah nanti berdasarkan nilai ujian sekolah (US) di SD periode 2017-2019.

Hal ini dipakai karena sejak 2020 tidak ada US bagi SD karena pandemi Covid-19. “Jadi tidak hanya memakai nilai rapor saja,” papar dia.

Penggunaan indeks sekolah sudah dipakai dalam PPDB masuk SMAN dan SMKN oleh Dindik Jatim pada 2020. Jika indeks sekolah nilai rata-rata ujian nasionalnya kurang bagus, maka nilai akhir (NA) mempengaruhi nilainya ssiwa meski mungkin rata-rata mapel yang dipakai bagus.

Sedang untuk pembangunan tiga SMPN baru di Mulyorejo, Polehan dan Gadang tahun ini dibangun. “Besok kami akan koordinasi lagi dengan kelurahan. Sebab proyeknya akan dilelang. Jangan sampai menimbulkan masalah saat sudah dilelang,” kata mantan Kadis Perpustakaan dan Arsip ini.

Harapannya, gedung itu bisa dipakai tahun ini. Saat ini, tiga SMPN baru masih menginduk ke SMPN yang ditunjuk. ida

baca juga :

Arab Saudi Catat 1.147 Kasus Baru Corona, Makkah Tertinggi

Redaksi Global News

Coach Aji Tak Ingin Bebani Pemain Baru dengan Ekspektasi Tinggi

KontraS-YLBHI Sebut SKB Pelarangan FPI Bertentangan dengan Prinsip Negara Hukum

Redaksi Global News