SURABAYA (global-newd.co.id) –Pasien positif COVID-19 di Jawa Timur meningkat drastis.
Hingga Minggu (12/4/2020) sore, total pasien positif corona di Jatim berjumlah menjadi 386 orang.
Jumlah itu bertambah 119 kasus dari data sebelumnya 267. Sedangkan pasien meninggal dunia juga bertambah dua orang menjadi 27 orang. Sedangkan pasien sembuh bertambah empat menjadi 64 orang.
Dari tambahan 119 kasus itu, 83 orang dari Surabaya. Tambahan tertinggi setelahnya yakni dari Sidoarjo dan Lamongan masing-masing 10 kasus, Kota Probolinggo 1 kasus, Kabupaten Kediri 2 kasus, Situbondo 3 kasus, Jombang 1 kasus, Tulungagung 3 kasus, Gresik 4 kasus, Bangkalan 1 kasus, dan Pamekasan 1 kasus.
Tambahan 119 kasus baru tersebut tercatat angka paling tinggi secara nasional, di bawah DKI Jakarta yang hanya 96 orang.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersyukur, pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh sampai dengan Minggu (12/4/2020) bertambah 4 orang.
Rinciannya, 1 orang dari Sidoarjo, 1 orang dari Kediri dan 2 orang dari Kota Surabaya. Total pasien sembuh berjumlah 69 orang.
“Pasien meninggal bertambah 3 orang. 1 orang dari Lumajang, dan 2 orang dari Kabupaten Kediri. Total pasien meninggal 29 orang,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (12/4/2020) malam.
Sementara, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat berkurang menjadi 1.383 dari angka sebelumnya 1.394 orang, dengan jumlah pasien yang masih diawasi sebanyak 841 orang.
Adapun Orang Dalam Pemantauan (ODP) bertambah menjadi 14.092 orang dengan jumlah orang yang masih dipantau sebanyak 8.147 orang.
Merespons tingginya angka kasus baru COVID-19, Khofifah mengaku akan langsung menggelar koordinasi ulang dengan TNI dan Polri untuk mencari format paling efektif untuk mengampanyekan physical distencing di tengah masyarakat.
“Kemarin saya masih melihat anak-anak muda bergerombol dengan mengendarai motor bersuara keras atau trek-trekan di depan Gedung Grahadi,” ucap Khofifah. fan, tis, ins