Global-News.co.id
Indeks Sport Utama

Hadapi Thailand, Timnas Indonesia U-19 Dibayangi Tren Buruk

YANGON (global-news.co.id)-Tim nasional (timnas) Indonesia kembali bertemu dengan Thailand dalam laga semifinal Piala AFF U-18 2017 di Stadion Thuwunna, Yangon, Jumat (15/9) sore. Tercatat dari lima kali duel, Indonesia lebih sering mengalami tren buruk.

Tercatat, Indonesia kalah empat kali dan hanya menang satu kali dari tim Gajah Putih. Pertemuan pertama kedua tim terjadi ketika turnamen ini digelar pertama kali dengan kategori U-20 pada 2002 silam. Saat itu, Indonesia ditaklukkan Thailand dengan skor 3-1 pada fase grup A.

Selanjutnya, pada 2005, Indonesia lagi-lagi harus mengakui keunggulan Thailand di fase grup dengan skor 2-1. Ketika ajang ini mulai dikategorikan U-19, Indonesia baru bertemu lagi dengan Thailand pada 2013.

Menjadi tuan rumah, Indonesia mampu menjungkalkan Thailand dengan skor telak 3-1. Inilah yang menjadi satu-satunya kemenangan Indonesia atas Thailand.

Menariknya, ketika itu Indonesia yang diperkuat Evan Dimas dan kawan-kawan dilatih Indra Sjafri, yang kini kembali dipercaya mengarsiteki tim Garuda Nusantara. Evan saat itu tampil sebagai bintang dengan torehan hat-tricknya di laga tersebut.

Tentunya, ini menjadi catatan bagus bagi Indra. Kendati dia pernah menuturkan, tak terlalu lagi memikirkan catatan masa lalu. “Biarkan itu menjadi sejarah, yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana sepakbola Indonesia ke depan,” ujar Indra seperti dikutip dari goal.com, Jumat (15/9/2017).

Setelah kemenangan itu, Indonesia memang lagi-lagi tak berdaya ketika menghadapi Thailand. Pada 2014, mereka kalah dengan skor telak 6-2, dan pada 2016 saat dilatih Eduward Tjong, Indonesia takluk dengan skor 3-2.

Mau tidak mau trend buruk tersebut mejadi kenangan yang susah dilupakan. Pemain yang pernah terlibat dalam skuad 2016, Saddil Ramdani merasakan pahitnya kekalahan timnas dan bertekad untuk membalas kekalahan tersebut. “Kami sudah siap tempur menghadapi Thailand. Tahun lalu kami kalah 3-2, padahal sempat unggul lebih dulu,” tegas Saddil.

Timnas Indonesia U-19 akan bermain sore hari. Awalnya pertandingan akan digelar pada Jumat malam namun akhirnya digeser ke sore hari atas permintaan Myanmar yang juga selaku tim tuan rumah turnamen sudah pernah mengajukan permintaan untuk menentukan waktu bermain jika lolos ke semifinal.

Myanmar pun menggunakan salah satu keuntungan sebagai tuan rumah itu untuk meminta agar pertandingan semifinal menghadapi Malaysia dimainkan di malam hari. Otomatis Timnas Indonesia U-19 dan Thailand akan bermain pada sore hari yang biasanya cukup panas.

Manajer Tim Garuda Nusantara, Roni Fauzan, optimistis para pemain tampil lepas dan fokus dalam pertandingan, walaupun suhu udara pada laga sore hari di kota Yangon akan sangat panas.

Ini bukan pertama kalinya Tim Garuda Nusantara bermain di sore hari. Dalam dua dari empat laga babak grup, Timnas Indonesia U-19 juga sudah bermain di sore hari yang juga ditetapkan adanya water break dalam setiap babak di pertandingan tersebut. Roni Fauzan, pun tak melihat perpindahan jadwal ini sebagai sebuah kerugian.

“Saya yakin mereka mampu bermain tenang, lepas, sabar, dan tanpa beban saat menghadapi Thailand. Bermain di sore hari dengan cuaca yang terik saya pikir bukan suatu masalah. Tim ini sudah dua kali bermain di waktu yang sama, jadi tak ada masalah,” ujar Roni Fauzan.(ina/fas)

baca juga :

Liga 1: Usai Latihan Rutin Arema FC Siapkan Agenda Uji Coba

Jalani Tes Swab, Kasus Positif COVID-19 Kediri Melonjak Jadi 49 Orang

Redaksi Global News

Pasien Positif COVID-19 Jatim Berusia 76 Tahun Dinyatakan Sembuh, Total Kasus Sembuh Jadi 17 Orang

Redaksi Global News