Global-News.co.id
Indeks Nasional Utama

Ribuan Warga Palestina Berdoa di Jerusalem, 900 Umat Muslim Terluka

Warga Palestina doa bersama usai melaksanakan salat Isya berjemaah di depan pintu Lion Gate Masjid Al-Aqsa, Jerusalem (23/7/2017) malam. Mereka mengecam pemerintah Israel atas pemasangan detektor logam di setiap pintu masuk dan pelarangan pria dewasa beribadah.

JERUSALEM (global-news.co.id)-Ribuan warga Palestina menggelar doa bersama di gerbang Lion, Kompleks Kota Tua Jerusalem, Minggu (23/7/2017) malam. Mereka berdoa mengecam pemerintah Israel yang tidak melarang pria dewasa beribadah di Masjid Al Aqsa.

Selain itu, mereka juga menolak keras pemasangan metal detector di setiap pintu masuk Masjid Al Aqsa, dan mengutuk sikap pasukan Israel yang melakukan tindakan anarkis terhadap warga Palestina disaat melaksanakan salat. Bahkan dalam insiden tersebut membuat sejumlah umat muslim meninggal dunia, dan luka-luka.

Hingga 10 hari terakhir, lebih dari 900 warga Palestina menjadi korban keberingasan pasukan Israel di kompleks Masjid Al Aqsa, saat bentrokan terjadi. Rumah sakit Palestina, yang saat ini sudah menampung banyak pasien, takut akan terus masuknya korban terluka tidak tertampung. Apalagi jika konflik, yang meletus pada 14 Juli karena Israel menutup lokasi Al-Aqsa, terus berlanjut.

Pihak rumah sakit juga menyoroti bahwa sebagian besar luka yang ditimbulkan oleh pasukan Israel berasal dari peluru karet berlapis baja. Padahal, kelompok hak asasi manusia internasional telah lama mengecam penggunaan peluru Israel tersebut.

Mohammed Ismeal (39 tahun), yang saat ini dirawat di rumah sakit Al Maqassid di Jerusalem Timur, tampaknya ditembak dengan granat setrum di kepala. Hal itu membuatnya berada dalam kondisi antara sadar dan tidak. “Dia tidak cacat, tapi coba lihat keadannya, dia tidak mengenali siapapun, sepertinya dia kehilangan ingatannya,” kata Muataz Ismeal, saudara pasien, kepada Al Jazeera.

Suleiman Turukman, dokter yang menangani kasus Mohammed Ismeal, mengatakan bahwa dia khawatir akan nyawa pasiennya. “Kondisinya sungguh serius, dia hampir mati. Sekarang kondisinya membaik namun sangat perlahan. Dia dalam keadaan bingung dan tidak bisa mengenali keluarganya karena trauma.”

Bentrokan dengan pasukan Israel yang dimulai dengan penutupan kompleks Masjid Al-Aqsa terus berlanjut sejak kompleks masjid itu dibuka kembali. Israel pun memasang detektor logam sebagai tindakan pengamanan di pintu masuk. Tidak hanya itu, Israel memasang kamera keamanan baru di pintu masuk masjid Al-Aqsa yang diperebutkan di Jerusalem.

Warga-warga Palestina melihat langkah tersebut merupakan usaha Israel untuk memperluas kontrolnya di kompleks yang dikelola oleh Muslim. Dalam rilis seperti dilansir AFP, Senin (24/7/2017), Liga Arab menuding Israel sengaja ‘bermain api’ dengan memberlakukan langkah keamanan baru di kompleks Masjid Al-Aqsa di Jerusalem yang sensitif.

Pemberlakuan langkah keamanan baru itu, akhirnya memicu protes yang berujung bentrokan berdarah di luar kompleks Masjid Al Aqsa. “Pemerintahan Israel bermain dengan api dan berisiko memicu krisis besar dengan Arab dan dunia Islam,” tegas Liga Arab dalam pernyataannya.

Bentrokan mematikan terjadi di luar kompleks Masjid Al-Aqsa, Jerusalem, akhir pekan kemarin. Bentrokan dipicu aksi protes warga Palestina terhadap otoritas Israel yang memasang alat pendeteksi logam (metal detector) di pintu masuk kompleks Haram al-Sharif, yang oleh umat Yahudi disebut sebagai Temple Mount. Pemasangan alat pendeteksi logam dilakukan Israel setelah dua polisi Israel ditembak mati pada 14 Juli lalu.

“Jerusalem adalah garis merah yang oleh umat muslim dan warga Arab, tidak akan dibiarkan dilanggar,” tegas Sekretaris Jenderal (Sekjen) Liga Arab, Abul Gheit, dalam pernyataannya. “Apa yang terjadi hari ini merupakan upaya untuk memberlakukan realita baru di Kota Suci,” imbuhnya.

Otoritas Palestina melihat pemberlakuan langkah keamanan baru oleh Israel sebagai upaya untuk merebut kendali atas tempat suci itu. Presiden Palestina Mahmud Abbas bahkan membekukan seluruh komunikasi dengan Israel menyusul pemasangan alat pendeteksi logam itu. * dtk, pkr, nas

baca juga :

Wujudkan Ketahanan Pangan di Era Pandemi, PKS Jatim Bikin Gerakan Ayo Menanam

Redaksi Global News

Posyandu Remaja Desa Mancon-Wilangan Diresmikan Kang Marhaen

Persija Bersih-bersih, Isyaratkan Ganti Seluruh Ofisial Tim