Global-News.co.id
Indeks Nasional Utama

Kemenkeu Kaji Ulang Proyek Kereta Bandung-Surabaya

SRI MULYANI – MENTERI KEUANGAN

JAKARTA (global-news.co.id) – Proyek kereta cepat ringan tujuan Bandung-Surabaya dan Rumah Sakit (RS) baru di Sidoarjo, tampaknya belum bisa berjalan mulus. Pasalnya, dua proyek baru berserta lima proyek lainnya di sejumlah daerah, bakal dikaji ulang oleh pemerintah pusat.

Bahkan, ketujuh proyek yang menggunakan skema Kerjasama Pemerintah-Badan Usaha (KPBU) menjadi perhatian serius dari Kementerian Keuangan. (Kemenkeu). Ketujuh proyek tersebut di antarnaya, proyek kereta cepat ringan (Bandung dan Surabaya), pembangkit listrik tenaga sampah (Tangerang dan Makassar), sistem penyediaan air minum atau SPAM (Pekanbaru dan Semarang), dan rumah sakit (Sidoarjo).

”Dari tujuh kepala daerah ini, kami telah mendengarkan bagaimana kesulitan, tantangan, dan rasa frustrasi yang dihadapi dalam rangka membangun infrastruktur dalam konteks KPBU,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, di Jakarta.

Menkeu menegaskan, pemerintah pusat mendorong kepada seluruh pemda di Indonesia mempercepat pembangunan infrastruktur melalui skema KPBU. Dia menyatakan, Kemenkeu melalui badan usaha milik negara (BUMN) siap mendukung dalam bentuk penjaminan atas proyek hingga pendampingan.

Menkeu menjelaskan, pihaknya dapat memberikan dukungan kelayakan berupa pembiayaan secara tunai, atas sebagian konstruksi dan penjaminan risiko politik atas kewajiban keuangan Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJKP). Opsi-opsi pembiayaan tersebut antara lain viability gap fund (VGF), project development facility (PDF), guarantee, hingga availability payment.

”Dukungan kelayakan dan penjaminan tersebut diharapkan dapat membuat proyek KBPU daerah menjadi layak secara keuangan sehingga menarik minta calon investor dan perbankan,” ucap Menkeu.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, penjaminan dari pemerintah pusat penting untuk mempercepat pembangunan proyek infrastruktur di Surabaya. Nasib proyek LRT Surabaya saat ini terkatung-katung, lantaran belum jelasnya pendanaan atas proyek senilai Rp3,8 triliun tersebut. (snd/nas)

baca juga :

Hari Pariwisata Sedunia, Berharap Tercipta Iklim Pariwisata Yang Bertanggungjawab

Redaksi Global News

Raja’e Minta MTQ Bisa Bumikan Al-Quran dalam Perilaku Sehari-hari

gas

SIG Bantu Perbaikan Rumah Warga Terdampak Gempa Bumi di Bantul dan Gunung Kidul