Global-News.co.id
Politik Utama

Quick Count Pileg 2024 Kompas 29%: Hanya 8 Partai Lolos Parlemen

Quick count atau hitung cepat sementara Pileg 2024 yang dilakukan Litbang Kompas memperlihatkan hanya delapan partai politik akan lolos ke parlemen, Rabu (14/2)

JAKARTA (global-news.co.id) – Hasil quick count atau hitung cepat sementara Pileg 2024 yang dilakukan Litbang Kompas memperlihatkan hanya delapan partai politik akan lolos ke parlemen, Rabu (14/2/2024).

Hingga pukul 17.59 WIB, saat data yang masuk sudah mencapai 29,59 persen, PDI Perjuangan memimpin dengan persentase suara mencapai 19,19 persen.

Pada posisi kedua ada Golkar dengan 13,58 persen; disusul Gerindra dengan 13,49 persen; kemudian PKB dengan 13,11 persen; dan NasDem dengan 8,84 persen.

Partai lainnya yang persentase suaranya lolos parlemen adalah Demokrat dengan 7,70 persen; PKS dengan 7,31 persen; dan PAN dengan 6,49 persen.

PPP yang pada Pileg 2019 masuk parlemen, kali ini belum memenuhi ambang batas. Jumlah suara yang didapat PPP baru mencapai 3,59 persen dalam hitung cepat ini.

Partai lainnya yang tidak memenuhi ambang batas suara untuk masuk parlemen adalah PSI (2,34 persen), Perindo (1,14 persen), dan Gelora (0,85 persen).

Selanjutnya ada Partai Buruh (0,64 persen), Hanura (0,61 persen), Ummat (0,41 persen), Garuda (0,27 persen), PBB (0,22 persen), dan PKN (0,21 persen).

Hasil quick count Litbang Kompas ini selaras dengan hitung cepat Politika Research and Consulting (PRC) dan Voxpol Politika Research and Consulting. (cnn, poi)

Daftar hasil quick count Pileg 2024 (20 Persen):

PDIP: 19,19%
Golkar: 13,58%
Gerindra: 13,49%
PKB: 13,11%
Nasdem: 8,84%
Demokrat: 7,70%
PKS: 7,31%
PAN: 6,49%
PPP: 3,59%
PSI: 2,34%
Perindo: 1,14%
Gelora: 0,85%
Buruh: 0,64%
Hanura: 0,61%
Ummat: 0,41%
Garuda: 0,27%
PBB: 0,22%
PKN: 0,21%

baca juga :

SIG Bangun Fasilitas Sekolah di Pasuruan dan Bogor

Redaksi Global News

5 Kriteria yang Harus Diperhatikan Lansia dalam Vaksinasi Covid-19

Titis Global News

44 Seniman Terima Dana Apresiasi Rp 25 Juta/Orang, Henri Nurcahyo: Jatim Perlu Data Seniman-Budayawan

gas