SURABAYA (global-news.co.id) – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menghadiri acara silaturrahim bersama sejumlah kiai dan pengurus Masjid Cheng Hoo Banyuwangi, Rabu (23/8/2023) besok. Rambongan KSAD Jenderal Dudung yang akan menghadiri pertemuan dengan para kiai dan takmir Masjid Cheng Hoo Banyuwangi, antara lain Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, MA, serta penggagas dan pendiri Masjid H.M. Cheng Hoo Surabaya H.M.Y. Bambang Sujanto dan istri Ibu Tien Indrawati Sujanto, berangkat ke Bumi Blambangan menggunakan kereta api dari Stasiun Gubeng Surabaya Selasa malam.
Selain itu terlihat pula pengurus takmir Masjid Cheng Hoo Surabaya yang lain seperti Bapak Herman Wahyudi dan Ibu Yulin Ismail, Ketua PITI Jatim Haryanto Satryo, Ketua Pelaksana Harian Yayasan Haji M. Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI) Ustad Hasan Basri, Wakil Sekretaris YHMCHI Subiantoro, Humas Erfandi Putra, Ibu Yeni Rusnia, dan Ibu Lilik Indahwati.
Selain bersilaturahim dengan para kiai, dalam kesempatan acara itu nanti, KSAD Jenderal Dudung juga menyerahkan bingkisan untuk 200 orang. Suasana silaturahim terasa gayeng dengan suguhan sederhana khas Jawa polo pendem.
Sama dengan Masjid H.M. Cheng Hoo lain seperti di Surabaya dan Pandaan Pasuruan, Masjid Cheng Hoo Banyuwangi juga menjadi jujugan para wisatawan. Masjid yang sudah berusia 8 tahun ini menjadi destinasi wisata religi bagi masyarakat di sekitar Banyuwangi. Masjid dengan bangunan khas bergaya paduan arsitektur Tionghoa dan Jawa Islam yang berada di Jl. Sutawidjaya Kelurahan Sumberrejo, Kota Banyuwangi itu pun selalu ramai dikunjungi masyarakat. Lokasinya mudah dijangkau hanya lima menit dari pusat Kota Banyuwangi.
Sesampainya di masjid ini, pengunjung disuguhkan struktur bangunan yang unik. Sekilas bangunan masjid yang memiliki ukuran 28 x 26 meter ini terlihat seperti kelenteng. Bangunan masjid didominasi dengan warna merah, hijau, dan kuning. Tak hanya itu, masjid ini beratap lima tingkat yang semakin ke atas semakin mengecil itu seperti pagoda.
Masjid Haji Muhammad Cheng Hoo Banyuwangi merupakan masjid ke-10 di Indonesia yang memiliki perpaduan gaya arsitektur Tionghoa dan Jawa Islam. Perpaduan budaya tersebut sebenarnya ingin menunjukkan kerukunan antarumat beragama di Tanah Air yang menjadi nilai luhur dari Pancasila.
Apalagi, Banyuwangi merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang meraih ”Harmony Award” atau Anugerah Kerukunan Umat Beragama dari Kementerian Agama (Kemenag). Sebab, kabupaten berjuluk the Sunrise of Java ini dinilai mampu mewujudkan kerukunan antarumat beragama dan mampu mengelola perbedaan dengan bijaksana.
Masjid Haji Muhammad Cheng Hoo ini merupakan kawasan penunjang destinasi city tourism di Banyuwangi. Letaknya juga tak terlalu jauh dari Terminal Wisata Terpadu di Kelurahan Sobo. ”Sementara ini untuk wisatawan asing masih belum, mungkin karena masih belum terlalu optimal dari segi pemasarannya. Sementara masih konsentrasi sebagai tempat ibadah dan pendidikan,” kata Kepala Kelurahan Sumberrejo M. Prima Kharisma Jabara. (fan)