Global-News.co.id
Kesehatan Utama

Kasus Meningkat, National Hospital Buka Layanan Khusus Tumor Otak

Dr dr Irwan Barlian Immadoel Haq SpBS (K) saat memaparkan tumor otak yang sudah pernah ditangani di Indonesia Brain Tumor Solution National Hospital, Senin (9/10/2023)

SURABAYA (global-news.co.id) – Dari waktu ke waktu jumlah penderita tumor otak terus bertambah. Setiap hari pasien baru yang datang ke RSUD dr Soetomo mencapai 5 sampai 10 orang dengan kondisi yang beragam, sementara dalam 10 tahun terakhir yang sudah ditangani mencapai 1.621 pasien.

Masih sedikitnya pasien yang tertangani karena keterbatasan ruang operasi dan sumber daya manusia, serta belum banyaknya rumah sakit yang fokus menangani tumor otak, menjadi landasan bagi National Hospital untuk membuka pusat pelayanan dan rujukan penanganan tumor otak, Indonesia Brain Tumor Solution.

Dr dr Irwan Barlian Immadoel Haq SpBS (K) menjelaskan, tumor merupakan pertumbuhan abnormal dari suatu jaringan yang tidak terkendali. Tumor otak berarti pertumbuhan jaringan yang abnormal di otak. “Tumor otak sendiri terdiri dari dua jenis, tumor jinak dan ganas. Tumor jinak secara patologi dikatakan jinak jika pertumbuhannya lambat , namun tetap mengganggu. Sementara tumor ganas karakteristik pertumbuhannya cepat sering kumat-kumatan atau setelah dioperasi tumor bakal tumbuh kembali,” ujar dokter bedah saraf dari Indonesia Brain Tumor Solution National Hospital, Senin (9/10/2023).

Diungkapkan, yang menjadi problem banyak penanganan tumor otak yang tidak standar, terutama di daerah-daerah sehingga membuat pasien semakin luka. Sementara pasiennya datang terlambat dengan kondisi yang kompleks, mengalami kebutaan atau kelumpuhan. Bisa jadi ini karena kurangnya informasi dan informasi kesehatan yang tidak seimbang.

Apa gejala tumor otak? Irwan menyebut gejala yang paling sering adalah nyeri kepala yang kronik progresif, semakin lama semakin berat, semakin lama semakin ditambah gangguan lain. Seperti gangguan penglihatan, pendengaran, dan saraf lainnya.

“Untuk gejala ini, tergantung dari lokasi tumor karena tumor otak itu bisa tumbuh di seluruh bagian otak. Misalnya tumbuh di area yang berhubungan dengan mata, maka penglihatannya kabur. Kalau tumbuh di pusat motorik, maka motoriknya bakal terganggu,” terang Irwan.

Lantas apa penyebab tumor otak? Hingga kini tidak ada yang mengetahui secara spesifik apa penyebabnya. Namun dari segi teori, karena ada perubahan pada karakter sel jaringan yang ada di struktur otak. Misalnya mutasi glia yang normal menjadi glioma. “Yang jelas ada mutasi. Ada faktor risiko seperti terpapar radiasi tinggi, stres berlebihan, ada faktor genetik keluarga terkena tumor, tapi itu bukan sesuatu yang pasti juga,” ujarnya.

Dalam acara peluncuran Indonesia Brain Tumor Solution National Hospital yang juga dihadiri Prof Takashi Maruyama dari Tokyo Women Medical University, Prof Dr dr Abdul Hafid Bajamal SpBS (K) — salah satu pendiri Surabaya Neuroscience Institute (SNeI), Dr dr Achmad Fahmi SpBS (K) FINPS IFAANS serta dokter-dokter saraf lainnya.

Irwan juga menyampaikan kegiatan operasi tingkat advance yang sudah dilakukan di NH serta peralatan canggih untuk mendukung kegiatan. Di antaranya yang juga tengah dikembangkan yaitu operasi tumor otak dengan teknik endoskopi yang dilakukan melalui lubang hidung, meski diakui risiko gangguan hormonalnya cukup besar. “Karena itu dibutuhkan juga ahli endokrin. Seperti dikatakan Prof Hafid, penanganan tumor otak ini membutuhkan SDM multidisiplin,” lanjutnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah menerapkan teknik minimal invasive, membuka sesuai kebutuhan. Disebutkan karena misinformasi, terkadang pasien ingin lukanya kecil saja. Menurut Irwan yang terpenting bukan lukanya yang kecil, tapi bagaimana less invasive terhadap otaknya. “Luka bisa ditambah 1-2 cm, tapi tidak boleh menarik otak karena komplikasinya sangat besar,” tandasnya.

Irwan juga memamerkan pelaksanaan operasi tumor otak di mana pasiennya dalam kondisi tetap bisa diajak berbincang, seolah dalam situasi normal.

Sementara CEO NH, Ang Hoey Tiong mengatakan, rumah sakitnya juga memiliki center of excellence yang didirikan untuk menjawab kebutuhan medis dan layanan yang lebih komprehensif bagi pasien. Seperti NH-DAPS yang tidak hanya menangani estetik tapi juga rekonstruksi hingga plastic surgery, Stroke and Rehabilitation Center membantu pasien terutama pasien asca stroke dengan rehabiitasi medik yang menggunakan teknologi robotik, Surabaya Neuro Science yang berfokus pada pelayanan beda saraf mulai epilepsi hingga Parkinson. (ret)

baca juga :

Permintaan Solar Subsidi Naik 10% hingga Februari, Pertamina Pastikan Pasokan dan Distribusinya Aman

Redaksi Global News

Wawali Surabaya Tegur Camat dan Lurah Yang Tak Perhatikan Permasalahan Warga

Redaksi Global News

Peringati Isra Miraj, Ketua Komisi IV DPRD Tuban Gelar Reses dan Berbagi Sembako

gas