Global-News.co.id
Madura Utama

Kegigihan P4TM Mengawal Tata Niaga Tembakau Madura

H Khairul Umam

TINGGINYA harga tembakau di Pamekasan pada musim panen tahun ini, ternyata tidak bisa dilepaskan dari gerakan yang dilakukan oleh Pelopor Paguyuban Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura (P4TM). P4TM inilah yang mengawal berbagai isu tata niaga tembakau yang selama ini merugikan petani. Lalu diperjuangkan dan dikawal ke berbagai pihak yang kompeten guna membantu petani tembakau.

Apa itu P4TM dan apa saja yang dilakukannya untuk mengawal tata niaga tembakau di Madura? P4TM lahir satu tahun yang lalu. Dipimpin oleh H Khairul Umam, yang akrab dipanggil dengan nama Haji Her, pemilik PT. Bawang Emas, seorang pengusaha tembakau asal Desa Blumbungan Kecamatan Larangan Pamekasan.

Wakil Ketua P4TM Abdul Bari mengatakan kelahiran P4TM dilatarbelakangi oleh kegelisahan para petani tembakau di Madura yang bertahun-tahun merasa rugi. Sehingga semangat petani menanam tembakau menurun. Kegelisahan itu diungkapkan kepada para ulama setempat, diketahui ada beberapa persoalan dalam praktik pembelian tembakau Madura.

P4TM dibentuk atas dasar saran daripada ulama BASSRA ( Badan Silaturahmi Ulama Pesantren Madura). Karena ulama banyak menerima keluhan, bahwa petani sering merugi, harga yang tidak stabil. Di sisi lain, diketahui ada beberapa persoalan, di antaranya petani sering dirugikan oleh isu buka tutup gudang.

“Di tahun- tahun sebelumnya harga tembakau itu mahal, gak sampe tuntas selesai panen, tembakau mulai turun. Ini kerjaan oknum, bukan karena kualitas. Di situ, pabrik ini tutup pabrik ini tutup, jadi petani ketika mendengar berita itu gelisah. Itu alasan jadi harga anjlok,” kata Abdul Bari, Rabu (13/9/2023).

Abdul Bari

Kedua, kata Abdul Bari, tembakau Madura anjlok karena masuknya tembakau luar Madura saat panen. Sekalipun telah ada Perda No. 2 tahu 2022 yang melaranag tembakau luar Madura masuk saat di Madura tengah berlangsung panen. Kondisi itu bisa merusak kualitas, dan bisa juga jadi alasan tembakau Madura belum terserap karena kebutuhan pabrikan sudah terpenuhi dengan tembakau dari luar Madura, akhirnya harga tembakau petani anjlok.

Sejatinya, kata Abdul Bari, ketentuan perusahaan rokok itu tidak merugikan petani. Hanya saja ada oknum di lapangan yang tidak fair. P4TM, kata Abdul Bari, mencoba menemui pimpinan Perusahaan Rokok besar memastikan serapan tembakau di Madura. Akhirnya mengetahui dan diterapkan mulai tahun kemarin, puncaknya tahun sekarang yang mana cuaca bagus sehingga panen besar produksi banyak kualitas bagus dan harganya tinggi, bisa dibilang tertinggi sepanjang sejarah harga tembakau di Madura.

“Alhamdulillah perjuangan P4TM sudah banyak mendapatkan respon dan dukungan. Di antaranya beberapa hari yang lalu itu masyarakat sampai menjaga-jaga di pintu masuk akses Pamekasan, karena dikhawatirkan tembakau di luar Madura sampai masuk. Mudah-mudahan tetap mendapat support bersama untuk kepentingan masyarakat petani tambakau Madura,” harapnya.

Masalah lain yang terjadi dalam tata niaga tembakau selama ini, lanjut Bari, adalah banyak oknum pabrikan atau di berbagai gudang pembelian tembakau yang mengambil sampel yang sangat besar melebihi aturan Perda Tata Niaga Tembakau. Dalam Perda Tata Niaga Tembakau diatur pengambilan sampel, contoh tembakau tidak boleh dari 1 kilogram.

Karena kebetulan P4TM yang diberi kepercayaan dan yang terpilih itu Pak Haji Her sebagai ketuanya, maka P4TM sudah memberikan contoh ke publik, tentang praktik pembelian tembakau yang berpihak pada kepentingan petani. Pak Haji Her sendiri tidak mengambil sampel dalam pembelian tembakau.

“Haji Her sebagai Ketua juga punya perusahaan, Haji Her membeli ke petani tembakau. PT Bawang Mas Group bergerak di bidang pembelian tembakau, di situ beli ke petani, itu sampelnya juga ikut dihargai. Jadi mau ngambil 5 kilo 10 kilo ikut ditimbang. Nah itu yang diberikan contoh oleh P4TM kepada public. Di Perda boleh maksimal 1 kilo. Tapi banyak oknum yang ngambil lebih dari 1 kilo,” ungkapnya.

Masalah lainnya yaitu permainan di timbangan. Tembakau petani ketika ditimbang di gudang pembelian untuk dijual selalu susut akibatnya petani rugi, sampai ada demo ke gudang karena petani tekor beberapa kilogram. P4TM di sini memberikan edukasi dan himbauan agar menghentikan praktik curang itu.

“Dari dulu itu isu yang dimainkan bahwa tembakau Madura itu bikin rugi karena kualitas milik petani itu jelek. Ini oknum yang bilang. P4TM memberi imbauan kepada para petani agar juga tidak panen tembakau saat masih muda, kalo masih muda dipanen ada oknum yang bermain nanti, dicari salahnya. Kalo dipetik saat muda, sangat berpengaruh terhadap kualitas tembakau,” ungkap Bari.

P4TM memiliki koordinator di tiap daerah di Madura. Sebagian koordinator juga melakukan pembelian tembakau ada yang tidak. Namun tetap memberikan edukasi kepada semua pihak agar melakukan tata niaga tembakau dengan jujur dan ikuti regulasi yang ada.

P4TM juga tidak hanya berkutat di Madura, P4TM juga mengawal Perda Tembakau ke tingkat provinsi, dengan harapan Perda Pertembakauan di Jatim segera disahkan. P4TM juga sempat dialog dengan Menteri Perdagangan, lalu bertemu dengan kalangan pabrikan langsung memastikan bagaimana serapan tembakau yang sebenarnya.

“Di situlah kami tahu dan kami menyampaikan praktik yang di lapangan, ternyata itu oleh oknum, kami sampaikan apa adanya. Tiap pabrikan ada perwakilannya di daerah tidak beli secara langsung, dan ternyata apa yang diharapkan pabrikan itu sebenarnya tidak merugikan kepentingan petani, ada oknum yang bermain yang merugikan petani,” paparnya.

Yang terakhir untuk membantu petani, P4TM juga menggelar pilot project penanaman tembakau di Pamekasan di lahan sekitar 34 hektare. Di pilot proyek ini petani diberikan bibit tembakau, modal, pupuk dan perawatannya. “Setelah panen hasilnya dibeli,” katanya. (mas)

baca juga :

Takziyah ke Keluarga Korban Serangan di Yalimo, Gubernur Khofifah Kuatkan Anak dan Keluarga yang Ditinggalkan

Redaksi Global News

Gandeng Sembilan BUMN Klaster Infrastruktur, SIG Dirikan Research Institute dan Learning Institute

Titis Global News

PD Pasar Surya Fasilitasi Angsuran 24 Bulan untuk BPHTU

Redaksi Global News