Global-News.co.id
Madura Utama

IAIN Madura Kembali Kukuhkan Empat Guru Besar Baru

Guru Besar baru IAIN Madura bersama pejabat Kementerian Agama RI dan para pimpinan IAIN Madura.

PAMEKASAN (global-news.co.id) – Institut Agama Islam Negeri Madura kembali mengukuhkan guru besar, Sabtu (5/8/2023). Empat orang guru besar dikukuhkan dalam Sidang Senat Terbuka IAIN Madura.

Dengan pengukuhan ini tercatat IAIN Madura telah memiliki tujuh guru besar, enam di antaranya guru besar yang lahir dari rahim IAIN Madura sendiri.

Empat guru besar yang dikukuhkan tersebut antara lain Prof Dr Mohammad Kosim MAg dan Prof Dr Mohammad Muchlis Solihin MAg, keduanya guru besar dalam bidang Ilmu pendidikan Islam. Lalu Prof Dr H Maimun SAg, MHI guru besar bidang Ilmu Hukum Islam dan Prof Dr Siswanto MPdI guru besar bidang Ilmu Filsafat Pendidikan Islam.

Pengukuhan dilakukan oleh Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama RI Prof Dr Muhammad Ali Ramdani. Dalam acara pengukuhan ini juga hadir Direktur Pendidikan Tinggi Prof Dr Ahmad Zainul Hamdi MA.

Rektor IAIN Madura Dr Syaiful Hadi MPd mengatakan empat guru besar baru yang lahir dari Rahim IAIN Madura itu melengkapi guru besar senior yang lebih dahulu dikukuhkan sebelumnya yakni guru besar bidang Bahasa Arab, Politik Islam, Ilmu Al Quran dan Tafsir. Kemudian dilengkapi empat guru besar baru dari Ilmu Hukum Islam, Ilmu Pendidikan Islam dan Filsafat Pendidikan Islam.

“Kita memahami secara sosioligis perubahan dan perkembangan peradaban sangat dipengaruhi oleh pendidikan. Karena pendidikan adalah instrumen yang mampu mengubah peradaban. Hadirnya empat guru besar baru dibidang ilmu hukum dan pendidikan, akan memberikan inspirasi perbaikan pendidikan di Madura,” katanya.

Hadirnya para guru besar ini, kata Syaiful Hadi, akan menambah spirit untuk membangun peradaban yang moderat, yang sesungguhnya menjadi impian masyarakat Indonesia. Karena itu para guru besar tersebut , dalam pengembangan kelembagaan IAIN Madura, diharapkan bisa membawa perubahan positif bagi masayrakat.

“Saya meyakini bahwa tujuh guru besar kita memiliki banyak informasi keilmuan dibidang masing-masing dan implementasinya, yaitu bagaimana melahirkan karya monumental yang dapat diimplementasikan pada masayrakat. Intinya bagaimana para guru besar ini sesuai kapasitas ilmu yang dimiliki mampu menyelesaikan problem dinamika sosial di masyarakat,” terangnya.

Terkait makna kehadiran guru besar baru dalam proses alih status IAIN menjadi UIN Madura, Syaiful Hadi menegaskan para guru besar tersebut nanti akan banyak memperkaya aktivitas akademik kaitannya dengan kewajiban perguruan tinggi dalam upaya memberikan manfaat kepada masyarakat umum di Madura.

“Banyak hal di Madura yang bisa didiskusikan dan diperbincangkan dalam rangka merangkai cakrawala berfikir masyarakat Madura untuk meningkatkan kesejahteraannya. Aspek-aspek yang berhubungan dengan itu salah satunya adalah spirit keagamaan yang kita letakkan menjadi pondasi kehidupan masyarakat Madura,” ungkapnya.

“Masyarakat kampus harus memberikan contoh bagaimana memelihara lingkungan, sadar melakukan perbaikan di tengah masyarakat. Salah satunya diantaranya adalah berusaha berkontribusi mengurangi hawa panas yang ada di Madura, global warming dan lainnya. Maka tentu kita harus bisa lakukan melalui kehidupan kampus dengan spirit keagamaan,” pungkasnya. (mas)

baca juga :

Albiceleste Gagal Juara, Messi Putuskan Pensiun Timnas

Wakil Ketua DPRD Jatim Akui Keterlambatan Penyerahan KUA-PPAS karena Kesibukan Tangani Pandemi Covid 19

Redaksi Global News

Atom Peduli, Bagikan 350 Paket Sembako

gas