SURABAYA (global-news.co.id) – Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya mendorong pemerintah kota setempat meningkatkan belanja modal pada tahun anggaran 2023-2024.
“Sebab, belanja modal bisa berdampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat Surabaya,” kata Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya Aning Rachmawati, Kamis (6/7/2023).
Hal itu disampaikan Aning menyusul belanja modal pada tahun anggaran 2022 baru 18 persen atau tidak sampai pada angka yang ditentukan dalam UU Nomor 1 Tahun 2022 berkaitan dengan belanja modal pada daerah.
Sedangkan di UU Hubungan Keuangan antara Pusat dan Daerah (HKPD), belanja modal minimal harus 40 persen.
Anggota Badan Anggaran DPRD Surabaya itu menjelaskan, belanja modal berkaitan dengan pengeluaran pemerintah untuk kebutuhan seperti pembelian lahan untuk aset hingga perbaikan jalan atau drainase.
“Sehingga, tim anggaran Pemkot Surabaya pun belum bisa menyesuaikan. Namun, kalau dilihat dan dibandingkan dengan belanja modal pada 2021, belanja modal Pemkot Surabaya meningkat kok. Jadi ini masalah waktunya saja kurang cocok,” ujarnya.
Aning menilai, banyak pekerjaan rumah (PR) yang bersinggungan dengan belanja modal Pemkot Surabaya, salah satunya perbaikan jalan. Dia menyatakan bahwa jalan di Surabaya tidak akan bisa mulus apabila kondisi drainase juga tak diperbaiki.
“Saya hitung di semua titik di Surabaya, Pemkot Surabaya butuh Rp15 triliun untuk perbaikan drainase,” kata alumnus Institut Sepuluh Nopember (ITS) itu.
Apalagi, kata dia lagi, banyak perbaikan jalan yang dilakukan tambal sulam sehingga kualitas jalan tidak maksimal. Ia mencontohkan seperti di Jalan Raya Pandugo tepatnya depan Taman Mini Pandugo yang hampir bertahun-tahun kalau rusak hanya ditambal sulam.
Untuk itu, Aning berharap agar Jalan Pandugo menuju Wonorejo dan Medayu Utara diaspel dengan kualitas bagus. “Jalan itu jalan utama dilewati banyak orang. Jadi butuh aspal yang bagus seperti jalan di Wonoayu,” ujarnya. (pur)