PAMEKASAN (global-news.co.id)- Ikut peduli terhadap musibah yang menimpa Mukrab (60) warga Dusun Wak Duwak Desa Banyupele Kecamatan Palengaan, yang rumahnya ludes terbakar Rabu (19/7/23) pagi, pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pamekasan, Kamis (20/7/23) siang hadir ke lokasi memberikan bantuan.
Rombongan dipimpin langsung oleh Ketua Baznas Pamekasan K. Mudarris Abdul Wahab. Ikut hadir Wakil Ketua II Masdawi Dahlan, Wakil Ketua III Nyai Ramlah dan Wakil Ketua IV Muhammad Munir. Juga turut mendampingi staf bidang pendistribusian dan pendayagunaan Musannan Al-Mangkolani.
K. Mudarris mengatakan pihaknya ikut bersedih atas musibah yang menimpa Mukrab dan keluarganya. Dia meminta agar Mukrab bersabar dan tabah, karena musibah yang menimpa dirinya adalah ujian yang diberikan oleh Allah SWT.
“Insya Allah berbarengan dengan kesulitan akan ada kemudahan. Karena itu tabah dan bersabar. Semoga Allah cepat memberikan ganti atas kerugian yang dialami keluarga Mukrap atas musibah kebakaran rumah yang dialaminya,” katanya.
Kiai muda yang akrap disapa Gus Darris ini berjanji akan membantu mencarikan jalan keluar melalui jaringan Baznas pusat untuk membantu keluarga Mukrap dalam membangun kembali rumah miliknya yang sudah ludes terbakar rata dengan tanah.
“Saat ini kami dari Baznas Pamekasan hanya bisa memberikan bantuan apa adanya berupa sembako meliputi beras, mie instan dan minyak goreng dan sejumlah uang untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Semoga bisa diterima dengan gembira,” katanya.
Kegiatan pemberian santuan pada warga yang tertimpa musibah ini merupakan kegiatan perdana Baznas Pamekasan masa bhakti 2023-2028, sejak turunnya SK Bupati Pamekasan tentang Pengangkatan Pimpinan Daerah Baznas Kabupaten Pamekasan periode 2023-2028.
“Ini masih perdana, insya Allah bertepatan dengan momentum tahun baru 1445 Hijriyah, kami bersama Pemkab Pamekasan kembali akan menyerahkan bantuan kepada kaum duafa dan yatim, pada tanggal 10 Muharram mendatang,” pungkas Gus Darris.
Sementara Mukrap mengaku kini dia bersama sembilan orang anggota keluarganya untuk beristirahat menempati dapur dan langgar miliknya yang ada di depan bagian barat rumahnya. Sebagian ada yang numpang di rumah saudaranya.
Dia menceritakan api melahap seluruh isi rumahnya yang terbuat dari kayu itu dalam waktu yang cepat, sekitar 10 menit. Tak ada barang yang bisa terselamatkan, kecuali hanya satu lemari yang berisi kitab keagamaan, yang bisa terselamatkan karena lemari itu berada di teras rumah.(mas)