Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Utama

2027, Bank Maspion Terdepan di Jatim

KIRI-KANAN: Iis Herijati Direktur Operasional, Endah Winarni Direktur Marketing, Kasemsri Charoensiddhi Direktur Utama, Viktor Ebenheizer Fanggidae Direktur Kepatuhan dan Legal, Ivan Adrian Sumampow Direktur Kredit dan Risiko, ketika memberikan keterangan pers seusai Public Expose Bank Maspion.

SURABAYA (global-news.co.id)- Menjalani babak baru bersama KBank, Bank Maspion akan tumbuh lebih kokoh dengan visi kedepannya untuk menjadi bank terbesar di Jawa Timur pada tahun 2027. Untuk menjadi bank terdepan, pihak menajemen akan menggenjot segala lini yang menjadi fokus bisnis bank yang berpusat di Surabaya tersebut.

“Kami sudah merancang dengan matang agar Bank Maspion menjadi Bank terbesar di Jatim pada 2027 mendatang. Caranya? Harus tumbuh dengan cepat di segala lini. Misalnya kredit harus tumbuh cepat. Sekarang ini kredit kami tumbuh sekitar 60%. Juga demikian dengan sektor UMKM yang kami akan lebih digenjot lagi,” kata Endah Winarni Direktur Marketing Bank Maspion.

Dia mengatakan, Bank Maspion akan terus melakukan pengembangan -pengembangan. Misalnya di sektor IT yang terus dikembangkan sesuai perkembangan zaman. Dana bukan hanya untuk keperluan kredit, tetapi membiayai IT yang bisa mengikuti zaman juga penting.

Dia mengatakan, tahun 2022 memberi makna bagi perjalanan bisnis Bank Maspion, dimana Bank Maspion secara resmi diakuisisi oleh KASIKORN VISION FINANCIAL COMPANY PTE. LTD. yang 100% dimiliki oleh KASIKORNBANK PUBLIC COMPANY LIMITED (KBank). Menjalani babak baru bersama KBank, Bank Maspion akan tumbuh lebih kokoh dengan visi kedepannya untuk menjadi bank terbesar di Jawa Timur pada tahun 2027.

Pada tahun 2022, Bank Maspion secara keseluruhan berhasil menunjukkan kinerja dan pengelolaan yang baik sejalan dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) dengan kinerja sebagai berikut:

Bank Maspion berhasil membukukan laba bersih setelah pajak per akhir Desember 2022 sebesar Rp 114.941 juta, meningkat 43,39% jika dibandingkan per akhir Desember 2021 yaitu sejumlah Rp 80.162 juta. Dengan pencapaian laba tersebut, maka rasio ROE dan ROA masing-masing tercapai sebesar 7,15% dan 1,06%. Rasio Net Interest Margin (NIM) pada akhir Desember 2022 tercatat sebesar 3,88%, lebih tinggi dibandingkan NIM per akhir Desember 2021 yaitu sebesar 2,83%.

Selain itu, pasca akusisi oleh Kbank, struktur permodalan Bank Maspion menjadi lebih kuat dengan rasio CAR Bank Maspion meningkat menjadi 31,55% per 31 Desember 2022, dibandingkan rasio CAR pada periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar 13,69%.

Dari sisi asset, pada tahun 2022 Bank Maspion mengalami peningkatan sebesar 5,07% (yoy) menjadi Rp 14.956.302 juta jika dibandingkan dengan posisi tahun 2021, yang didorong oleh pertumbuhan kredit sebesar 6,68% dari Desember 2021 yaitu sebesar Rp 8.232.239 juta menjadi Rp 8.782.552 juta.

Bank Maspion tetap selektif dan menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential banking principle) dalam penyaluran kredit baru, pemberian restruktur kredit, maupun pengelolaan kualitas kredit. Hal ini tercermin dari membaiknya kualitas asset Bank Maspion, yaitu dengan rasio NPL pada tahun 2022 yang menurun menjadi sebesar 1,21% dari posisi pada tahun 2021 sebesar 1,67%.

Selama tahun 2022, pencapaian kinerja tersebut tidak terlepas dari penerapan strategi Community Business Model. Dalam implementasi strategi Community Business Model, Bank bekerja sama dengan berbagai institusi seperti BPR, Koperasi, Komunitas UMKM, Sekolah, Asosiasi Pengusaha, dan sebagainya dengan tetap aktif melakukan cross-selling.

Selain itu, dalam menghadapi tren digitalisasi, Bank Maspion selama tahun 2022 terus mengembangkan layanan perbankan digital yang dimiliki oleh Bank Maspion seperti Maspion E-Banking (MEB), Maspion Virtual Account (MAVA), dan E-Collection.

Menurut Endah Winarni, pada tahun 2022, Bank Maspion melakukan upgrade pada sistem inti perbankan/Core Banking System (CBS) dan implementasi BI-Fast serta Robotic Process Automation. Selain itu, Bank Maspion juga berhasil mengimplementasi Quick Response Indonesia Standard (QRIS) setelah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia untuk menjadi QRIS Issuer & Acquirer. (Erfandi Putra)

baca juga :

3.806 Gardu Listrik PLN di Jabodetabek Sudah Menyala

Redaksi Global News

Wabah Corona, ITS Bantu Sahur Mahasiswa Selama Ramadan

Perkuat Industri Ketahanan Pangan, BNI Jadi Lead Arranger Investasi Pusri Rp9,32 Triliun

Redaksi Global News