Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Metro Raya Politik Utama

Pimpinan DPRD Dukung SCN Kembangkan Ekonomi Kreatif di Surabaya

Reni Astuti saat mendapat kunjungan dari Ketua SCN Hafshoh Mubarak di ruang kerja pribadinya pada Senin (27/3)

SURABAYA (global-news.co.id) – Pimpinan DPRD Kota Surabaya mendukung upaya Surabaya Creative Network (SCN) mengembangkan ekonomi kreatif di Kota Pahlawan, Jawa Timur.

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti, Selasa (28/3/2023), mengatakan, pihaknya menyambut baik dan merespons positif terkait dengan komitmen bersama dalam mendorong kemajuan ekonomi kreatif di Surabaya

“Kami siap mendukung. Apalagi ini kan kaitannya menyediakan ruang berekspresi dan kreasi bagi anak muda, tentunya mendatang kesejahteraan rakyat,” katanya.

Terlebih, lanjut dia, ekonomi kreatif telah masuk dalam agenda pembahasan dalam Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) 2023 merujuk Surat Keputusan DPRD Surabaya Nomor 37 Tahun 2022.

“Ekonomi kreatif melalui Propemperda sudah ditetapkan sebagai salah satu Raperda yang akan dibahas bersama Pemkot Surabaya,” ujarnya.

Sebelumnya, Reni mendapat kunjungan dari Ketua Surabaya Creative Network (SCN) Hafshoh Mubarak di ruang kerja pribadinya pada Senin (27/3). Pada pertemuan itu, keduanya membahas pengembangan dan masa depan ceruk ekonomi kreatif di Kota Pahlawan.

Ketua SCN Hafshoh Mubarak mengatakan, ekonomi kreatif memberi kesempatan untuk ketersediaan lapangan kerja, meningkatkan branding kota, UKM dan pariwisata daerah.

Dia mencontohkan subsektor ekonomi kreatif seperti halnya film mampu menggaet banyak ruang bagi anak muda terlibat dan banyak pemasukan dari banyak sisi.

“Ada musik, kebutuhan fesyen, persewaan, desain produk, segi pendapatan makanan. Jadi film ini paling mampu menarik banyak sektor,” ujarnya.

Apalagi, lanjut dia, Surabaya kaya potensi, utamanya narasi kuat terkait kepahlawanan dan nilai historis sehingga diharapkan bisa menjadi pusat bisnis kreatif Indonesia.

Selain itu, keterlibatan pihak lain pun menjadi krusial lantaran menyangkut banyak persinggungan mulai kebudayaan dan kepemudaan (Disbudporapar), SDM (Disnaker), craft fashion (Disdag) hingga aplikasi (Diskominfo).

Hafshoh menilai butuh konektivitas antara pemerintah melalui lembaga vokasi dengan kebutuhan sektor industri sehingga SDM menjadi perhatian dalam rangka pengembangan ekonomi kreatif itu.

“Kami juga akan terus berkomunikasi untuk kebutuhan komite ekonomi kreatif berisi para akademisi, perwakilan bisnis, perwakilan pemerintah, dan media. Tidak mudah tapi ini jadi berkelanjutan bagi pengembangan ekonomi kreatif Surabaya ke depan,” katanya. (pur)

baca juga :

Kolaborasi BNI-Garuda-Lion, Tekan Harga Tiket Pesawat

Redaksi Global News

Abaikan Kemarahan Tiongkok, Menkes AS Nekat Temui Presiden Taiwan

Redaksi Global News

Mahasiswa ITS Ciptakan Ide Otomatisasi Budidaya Tambak

Titis Global News