Global-News.co.id
Metro Raya Utama

Walikota Surabaya Sebut Sistem Kerja Jajaran Pemkot Mampu Atasi Banjir

Walikota Surabaya menyebut sistem kerja jajaran Pemkot mampu atasi banjir

SURABAYA (global-news.co.id) – Walikota Surabaya Eri Cahyadi menilai sistem kerja baru yang diterapkan di jajaran pemerintah kota (Pemkot) setempat mampu mengatasi banjir atau genangan air akibat hujan di kawasan Kalidami, Dharmawangsa, Kertajaya, dan sekitarnya.

“Teratasinya masalah banjir atau genangan bukan karena ada rumah pompa. Akan tetapi ada peran serta antara jajaran camat, lurah, serta warga Surabaya,” kata Eri Cahyadi saat meninjau rumah pompa di Kalidami, Surabaya, Selasa (14/2/2023).

Menurut dia, sebuah masalah di sebuah kota tidak akan bisa diselesaikan jika tidak dimulai dari mengubah sistem kerja di lingkungan Pemkot Surabaya. “Kalau saya bekerja sendirian, ya tidak bisa. Kalau saya kerja bareng Wakil Walikota (Armuji), kepala dinas, camat, dan lurah, maka tidak ada lagi banjir,” katanya.

Ia melanjutkan sistem kerja di pemkot harus diubah agar masyarakat terlayani dengan baik, seperti saat terjadi hujan lebat yang berpotensi menyebabkan banjir maka jajaran camat dan lurah harus peka, turun langsung memantau wilayahnya serta melihat permasalahannya.

Seperti, lanjutnya, pada tahun 2021 dia menerapkan sistem potong kompas atau membuat sodetan agar air di suatu wilayah bisa cepat surut. Cara itu pun terbukti efektif, setelah 55 titik sodetan di Kota Surabaya dibuat bersamaan dengan pembangunan enam rumah pompa baru.

Lebih jauh ia mengatakan saat ini daya rumah pompa Kalidami meningkat dari tadinya 4 unit dengan kapasitas 1,3 meter kubik, kini bertambah 3 unit dengan kapasitas 3 meter kubik dan 0,5 meter kubik.

“Yang tahu saluran, kan bukan hanya walikotanya, tetapi jajaran camat dan lurah juga harus paham. Maka dari itu, ketika sistem ini diubah dan berjalan baik, maka walikota selanjutnya hanya tinggal menjalankan saja. Bukan berarti saya marah itu karena nggak suka, bukan,” kata dia.

Ia menambahkan sebagai seorang pemimpin jangan sampai bawa perasaan (baper). Menurut dia, ketika ada kritikan dan masukan dari masyarakat, itu hal lumrah. Selain itu ia juga tidak ingin dalam membangun sebuah kota, mudah tersanjung ketika mendapatkan apresiasi.

“Saya sering dikritik orang, tapi selalu saya ajak diskusi ketika ada masalah, cari solusinya. Kami bersama DPRD pun begitu, ketika ada masalah, kami berdiskusi, asalkan untuk kesejahteraan umat,” tutur dia. (pur)

baca juga :

Keruk Kali Lamong, Pemkab Gresik Kerahkan 17 Alat Berat

Redaksi Global News

ITD Unair Siap Terima Sampel Hasil Pemeriksaan Tes Corona dari 44 RS Rujukan di Jawa Timur

Redaksi Global News

KEEP, Aplikasi Pemantau Kondisi Manula Karya Inovatif Mahasiswa ITS

Redaksi Global News