Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Mataraman Utama

Program OPOP Jatim, Ponpes Hidayatul Mubtadiin Ponorogo Budidayakan Tanaman Porang

Tanaman porang hasil panen salah satu peserta One Pesantren One Product (OPOP) Jatim, yakni Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Mubtadiin, Ponorogo

PONOROGO (global-news.co.id) – Salah satu peserta One Pesantren One Product (OPOP) Jatim, yakni Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Mubtadiin, Ponorogo memiliki budidaya tanaman porang yang ditanam oleh para santri. Tanaman porang atau dikenal dengan iles-iles maupun coblok ini adalah tanaman penghasil umbi yang dimanfaatkan menjadi bahan pangan.

Pengurus Ponpes Hidayatul Mubtadiin, Ponorogo, Muhamad Rouf, Senin (27/2/2023), mengatakan budidaya tanaman porang ini dimulai sejak tahun 2019.

“Lahan budidaya tanaman porang yang kami miliki adalah sekitar 1,5 Hektare dan bertempat di sekitar pondok. Para santri pondok kami yang menanamnya,” ungkap Rouf.

Diungkapkan, dari lahan seluas 1,5 hektare itu menghasilkan kurang lebih 8 kuintal hingga 1 ton porang setiap kali panen. Menurutnya, budidaya porang ini memerlukan waktu kurang lebih satu hingga dua tahun sampai panen.

“Proses budidaya tanaman porang dimulai dari memilih bibit yang kami beli dari pemasok, kemudian penanaman, dikasih pupuk organik setiap satu bulan dua kali. Proses itu selama kurang lebih 1 tahun hingga daunnya mengering. Mengeringnya daun tanaman porang itulah tanda sudah siap dipanen kemudian dipasarkan,” ungkap Rouf.

Untuk harga, Rouf menerangkan bahwa saat ini pihaknya menjual sekitar Rp 3.500 per kilogramnya. “Karena setiap umbi kadang bobot basah ada yang 5 kg atau 10 kg. Sedangkan, bibit dan tanamanya kami jual dengan kisaran harga Rp 10.000 per kilogram,” kata dia.

Rouf menjelaskan, dari harga tersebut keuntungan dan omzet yang didapat sebesar Rp5 juta hingga Rp10 juta per bulannya. Ia juga menjelaskan, alasan memilih tanaman porang ini sebagai produk unggulan pondok karena pemasarannya yang mudah.

“Strategi pemasaran kami yakni dengan mengadakan pelatihan budidaya dan promosi ke berbagai tempat. Promosi tersebut dilakukan oleh warga pondok kami sendiri dengan target pasar sementara ini pasar lokal,” kata Rouf.

Selain tanaman porang dan umbinya yang dijual, Rouf menjelaskan, Pondok Hidayatul Mubtadiin juga mengolah porang menjadi produk lain untuk dipasarkan. “Kami pun mengolah porang menjadi produk lain seperti beras putih dan tepung,” ujarnya.

Saat ini, untuk pengembangan budidaya tanaman porang, Rouf mengatakan sedang dilakukan perluasan pemasaran dan peningkatan kualitas produk.

“Dari budidaya tanaman ini ada manfaat yang bisa diambil bagi pondok kami yakni dapat meningkatkan ekonomi pondok, dan dapat mengajarkan santri bagaimana cara berbisnis. Sehingga, harapannya ke depan semoga bisa membudidayakan porang lebih banyak, pemasarannya lebih luas dan menciptakan produk baru,” harap Rouf.

Ponpes Hidayatul Mubtadiin, Ponorogo ini adalah salah satu peserta OPOP Jatim yang bergabung pada 2022 lalu. Dijelaskan Rouf, alasannya bergabung dengan OPOP karena lebih memudahkannya dalam memasarkan produk.

“Oleh karena itu semoga OPOP bisa mendorong dan meningkatkan bisnis kami,” lanjutnya.

Program OPOP Jatim adalah salah satu program Pemprov Jatim yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis pondok pesantren melalui pemberdayaan santri, pesantren, dan alumni pondok pesantren.

Bila masyarakat tertarik memesan ataupun membeli tanaman porang, silahkan menghubungi pengurus Ponpes Hidayatul Mubtadiin, Ponorogo, Muhamad Rouf 082232578266. (jnr, ono)

baca juga :

Terkait Parkir Tepi Jalan, Wawali Cak Ji Inspeksi Pengaduan Warga

Redaksi Global News

Jusuf Kalla Lantik Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Provinsi Jatim Masa Bakti 2020-2025

Redaksi Global News

Tiga Tahun Bupati Baddrut Tamam Berhasil Bangun Jalan 227 KM Lebih

gas