SEBAGAI warga Jawa Timur, kita patut memberikan apresiasi kepada Pemeritah Provinsi Jawa Timur. Mengapa? Karena berdasarkan data Laporan Realisasi Anggaran (LRA) per (30/7/2022) pada Dirjen Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, realisasi Pendapatan Pemprov Jatim sebesar Rp 16,43 triliun dari target sebesar Rp 27,64 triliun atau sebesar 59,46 persen dan merupakan capaian realisasi pendapatan tertinggi secara nasional.
Sementara itu, realisasi belanja Pemprov Jatim berdasarkan LRA per 30 Juli 2022 sebesar Rp13,751 triliun atau sebesar 46,69 persen dan merupakan tertinggi ketiga se Indonesia setelah Jawa Barat dan Bengkulu.
Memang kalau kita melihat capaian target tersebut hanya tercapai 59,46 persen. Hanya saja kita harus menyadari bahwasanya, covid yang menyerang Indonesia sejak 2 Maret 2020 telah memporakporandakan berbagai sendiri kehidupanj. Termasuk di dalamnya “hancurnya” perekonomian secara nasional, termasuk di dalamnya Jatim sendiri yang juga terkena imbas dari dampak covid-19.
Ini semua tidak terlepas dari manajemen dan segala usaha yang dilakukan Pemprov Jatim dalam mencapai tujuannnya. Terutama di sektor pendapatan. Ini menjadi penting, agar pembangunan di provinsi ini meski dilanda covid-19 tetap berjalan. Memang tidak bisa seperti pada saat berada pada kehidupan normal.
Lebih penting lagi yang perlu kita perhatikan, yakni bagaimana dana-dana atau angagran yang masih ada untuk segera digelontorkan, agar percepatan pertumbuhan ekonomi semakin cepat dicapai. Sebanyak 38 Kabupaten/Kota untuk segera melakukan percepatan realisasi belanja agar mampu menjadi stimulus perekomian masyarakat disaat ekonomi Jawa Timur mulai tumbuh. (*)