JAKARTA (global-news.co.id) – PT Geo Dipa Energi berkomitmen melakukan pengeboran atau drilling sumur panas bumi di Wae Sano, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai awal tahun depan.
“Kami bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) memastikan pelaksanaan dapat lebih cepat. Mudah-mudahan awal tahun depan sudah mulai drilling,” kata Direktur Utama Geo Dipa Energi, Riki Firmanda Ibrahim, dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Kamis (30/9).
Seperti diketahui, Geo Dipa Energi dan Sarana Multi Infrastruktur ditugaskan sebagai pelaksana program government drilling panas bumi di wilayah itu. Kedua perusahaan juga telah menyepakati nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama sebagai bentuk dukungan dalam pelaksanaan program pemerintah dan Flores Geothermal Island untuk menghadirkan energi bersih bagi masyarakat.
Kebutuhan energi listrik di Flores pun diproyeksi akan terus naik seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, meningkatnya perekonomian, pembangunan, dan industri.
Sampai saat ini, rasio elektrifikasi Kabupaten Manggarai Barat juga masih berada di bawah rata-rata nasional, sehingga perlu percepatan dan dukungan dari sisi pasokan melalui pembangunan pembangkit listrik.
Riki mengatakan, potensi panas bumi di Manggarai Barat mencapai 910 megawatt ekuivalen (MWe) yang terdiri dari sumber daya sebesar 385 MWe dan cadangan 524 Mwe.
Menurut dia, Pulau Flores dapat menjadi wilayah pionir dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, pihaknya bersama Kementerian Keuangan, Geo Dipa Energi, dan Sarana Multi Infrastruktur berupaya bersama-sama dengan pemerintah daerah untuk mengembangkan panas bumi di Manggarai Barat.
“Kami juga akan support dari sisi penyediaan energi bersih. Memang kalau kita jual sekarang ya wisata-wisata itu basisnya harus ke sana [EBT],” kata Dadan. (agk,bc)