Global-News.co.id
Mataraman Utama

Sering Hujan, Proyek Pengendali Banjir di Kota Mojokerto Tertunda

wilayah Kota Mojokerto saat diterjang banjir beberapa waktu lalu.

MOJOKERTO (global-news.co.id) –Pemkot Mojokerto menunda tahapan pelaksanaan sebagian Proyek Pengendalian Banjir (PPB) senilai Rp 39 miliar. Karena, wilayah Kota Mojokerto masih sering diguyur hujan. Jika dipaksakan program PPB dilakukan bulan ini, dikhawatirkan hasil pembangunannya kurang maksimal. Karena, saat mengerjakan proyek ini sering terganggu hujan.

Edy salah seorang petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman PUPRKP Kota Mojokerto dikonfirmasi, Rabu (31/3/2021) mengatakan, sedianya tahapan proyek itu dilakukan, antara Maret – April 2021. Namun, proyek ini ditunda. Pasalnya, pada bulan ini, curah hujan yang mengguyur Kota Mojokerto masih tinggi. Sehingga, tahapan pelaksanaan proyek itu ditunda sebulan kedepan.

Sesuai rencana,lanjut dia, tahap lelang proyek itu dilakukan antara Maret April. Namun ditunda, diperkirakan lelang proyek ini tuntas pada akhir Mei 2021.

Untuk diketahui Dana PPB Rp 39 miliar dibagi 3 sub. Sub pertama pembangunan drainase perkotaan dianggarkan Rp 33,6 miliar. Sedangkan sub kedua dan ketiga telah dilakukan untuk pemeliharaan drainase saluran air perkotaan, dan operasional petugas pengerukan wallet (lumpur), dan pemeliharaan rumah pompa.

Kabid Sumber Daya Air (SDA) M Afif mengatakan, adanya alokasi dana itu itu membuktikan jiika Pemkot Mojokerto sangat serius menangani banjir di Kota Mojokerto. Dengan dilakukan proyek-proyek itu, diharapkan bisa meminimalisir terjadinya banjir di Kota Mojokerto saat musim penghujan. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya penundaan sebagiaan dari proyek tersebut. Karena, justru penundaan itu nantinya bisa mencegah munculnya proyek molor dalam mengerjakan proyek tersebut di Kota Mojokerto.

Meskipun tahapan pelaksanaan proyekitu ditunda sebulan, namun hal itu tidak ada masalah. Karena, estimasi proyek yang ditunda bisa selesai maksimal 4 bulan. “Kalau tahapan lelang proyek itu dilakukan Mei, optimistis proyek itu sudah bisa selesai tahun 2021,” katanya.

Drs Sutrisno Hadi MSc selaku Wakil Ketua LSM Pemerhati Kebijakan Publik Masyarakat Mojokerto menilai, langkah Pemkot Mojokerto mengundur pelaksanaan sebagian tahapan proyek pembanguan drainase di musim hujan sangat tepat. Karena, kalau hujan terus menerus mengguyur Kota Mojokerto, tentu bisa mengganggu pekerja yang mengerjakan proyek drainase tersebut.

“Yang penting masih ada waktu, dan mutu bangunannya bagus. Sehingga, proyek itu bisa bertahan lama. Percuma cepat selesai, namun hasilnya jelek kan membuat Pemkot Mojokerto dan mitra kerjanya rugi,” katanya.

Jika proyek itu mulai dikerjakan, lanjut bapak empat anak ini,  Pemkot Mojokerto harus mengawasi secara ketat pelaksanaan pembangunan proyek tersebut. “Dengan pengawasan ketat itu biasanya proyek berjalan lancar, tepat waktu dan mutu proyeknya bagus,” katanya. bas 

baca juga :

Laporan Ramadhan dari Amerika: Tak Semarak karena Ikut Rasakan Derita Gaza

gas

Libas Tira Persikabo 3-1, Aji Santoso Nilai Timnya Terbebani

Redaksi Global News

Maestro Lukisan Asal Surabaya Berpulang