Global-News.co.id
Pantura Utama

Harga Gabah Anjlok, Nasib Petani Terjepit

Harga gabah di Tuban anjlok, membuat nasib para petani semakin terjepit.

TUBAN (global-news.co.id) – Anjloknya harga gabah membuat nasib para petani di Kabupaten Tuban semakin terjepit. Bagaimana tidak, harga gabah kering dari sawah sesuai keputusan harga pembelian pemerintah (HPP) berkisar Rp 3.500 per kilogram (kg), padahal sebelumnya mencapai Rp 4.500/kg.

Turunnya harga gabah ini dirasakan petani di Desa Bandungrejo, Kecamatan Plumpang. “Turunnya harga gabah petani juga disebabkan curah hujan tinggi beberapa hari ini hingga memasuki masa panen,” terang Karnoto (56), salah satu petani Desa Bandungrejo, Rabu (3/3/2021).

Tidak hanya itu, hampir semua padi milik petani Bandungrejo juga terendam banjir. “Ini yang mempengaruhi harga jual gabah menjadi sangat murah,” katanya.

Hal senada disampaikan oleh Ismun (40), Petani Desa Mondokan, Kabupaten Tuban. Menurutnya, harga jual padi yang sebelumnya mencapai Rp 4.000 per kilogram saat ini hanya berkisar Rp 3.000 per kilogramnya. “Ya berat bagi kami kalau harganya segitu, tapi mau gimana lagi. Karena padi juga banyak di serang hama, jadi kualitasnya turun,” ungkap Ismun.

Ditemui secara terpisah, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tuban, Darmadin Noor, mengatakan turunnya harga gabah tersebut disebabkan karena kualitas padi yang baru dipanen tidak bisa maksimal. Karena sebelumnya sempat terendam air banjir beberapa hari. “Walaupun demikian, kita berupaya mengoptimalkan infrastruktur pasca panen,” terang Darmadin.

Untuk memaksimalkan hasil panen, DPKP Tuban telah memiliki dryer vertical yang nantinya dapat digunakan sebagai alat pengering padi dan dikelola oleh kelompok tani.

Alat dryer vertical, lanjut Darmadin, telah tersebar dibeberapa titik. Mulai di Kecamatan Palang, Widang, Soko, Rengel, Plumpang, Merakurak, dan lainya, agar kualitas padi yang dipanen paksa akibat terendam banjir bisa lebih baik.

Lebih lanjut, Darmadin mengungkapkan, bahwa harga gabah cukup bervariasi di setiap kecamatan, tergantung kualitas padi. Harga pembelian pemerintah (HPP) gabah di Tuban sendiri 3.700 ribu, dan di akui harga gabah saat ini turun.

“Untuk posisi sekarang, gabah yang roboh dan terendam air harganya sangat rendah. Yakni sebesar Rp 3.000, untuk gabah hasil blower kecil yang kotorannya masih banyak berkisar Rp 3.200, dari blower besar normal seharga antara Rp 3.400 sampai Rp 3.500, sedangkan combie masih terbilang tinggi, yakni mencapai Rp4.000,” ujarnya.

Pantauan harga gabah itu dilakukan dalam kurun waktu satu minggu sekali, dan harga yang terbilang masih cukup bagus berada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Merakurak dan Jenu. “Kami dua kali seminggu update harga gabah. Dan didua kecamatan itu masih terbilang bagus,” katanya. sua

baca juga :

India Open 2023: Rehan/Lisa Tembus Babak Kedua

Redaksi Global News

Ketua Dekranasda Kabupaten Sidoarjo Support Penuh Geliat UKM

gas

Mereka yang Hijrah ke Negeri Seberang (2): Menyiapkan Calon Masjid, Berkah dari Serangan Rasis

Redaksi Global News