Global-News.co.id
Indeks Mataraman Utama

Sungai Tersumbat, Wabup Imbau Warga Tak Buang Sampah

Istimewa
Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi meninjau pembersihan sampah di Desa Sambiroto Baron.

NGANJUK (global-news.co.id)- Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi mendatangi lokasi sungai tersumbat sampah di Desa Sambiroto Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk untuk memastikan kondisi aliran sungai. Wabup pun mengimbau agar warga tidak membuang sampah ke sungai.

Saluran air yang tersumbat sampah menyebabkan terjadinya banjir hingga menggenangi sawah dan permukiman warga. Di mana tumpukan sampah yang sangat banyak seperti sampah popok bayi, bantal, potongan kayu-kayu dan lainnya. Selain itu, air sungai berwarna coklat gelap hingga mengeluarkan bau tidak sedap.

“Setidaknya ada dua dampak dari kondisi sungai yang tersumbat sampah. Yakni air terhambat menimbulkan banjir dan bau tidak sedap dari sampah yang mengganggu masyarakat sekitar,” kata Marhaen Djumadi, Rabu (20/1/2021).

Untuk itu, dikatakan Marhaen Djumadi, warga harus punya kesadaran agar membuang sampah pada tempatnya. Jika membuang sampah di sungai risikonya diterima orang lain.

Di Kabupaten Nganjuk sendiri ada beberapa titik terjadi banjir yang ternyata karena pembuangan sampah dan masalah pemanfatan saluran air.

“Seperti di Desa sambiroto ini yang juga ada saluran air tapi mati atau tidak difungsikan oleh petani. Ini dikarenakan petani menganggap lebih efisien memakai diesel pompa air,” ucap Marhaen Djumadi.

Seharusnya, menurut Marhaen Djumadi, di sungai Desa Sambiroto ada tiga buangan air. Yakni ada yang ke selatan, ke timur dan ke barat sehingga air bisa terdistribusi dengan baik sehingga menggurangi resiko terjadinya banjir.

“Makanya, kita akan evaluasi saluran air dimana saja di desa-desa yang tidak difungsikan, karena pemerintah maupun masyarakat bisa rugi jika saluran air tidak difungsikan sehingga bisa menyebabkan banjir akibat menumpuknya sampah,” tandas Marhaen Djumadi.

Di samping itu, ungkap Marhaen Djumadi, meski soal sampah sungai di Desa Sambiroto telah selesai, namun harus ada gerakan kesadaran masyarakat dan pemanfaatan sungai yang tepat sebagai solusi jangka panjang terhadap sampah di sungai.

Untuk itu, tambah Marhaen Djumadi, pihaknya meminta masyarakat bersama-sama membangun sebuah kesadaran bersama dengan membuang sampah pada tempatnya dan memfungsikan saluran air dengan tepat sehingga air tidak untuk sekedar pertanian saja tapi juga untuk mengurangi risiko banjir.

“Kita instruksikan kepada Dinas PUPR utamanya bidang pengairan untuk mengadakan lomba pemanfaatan saluran air tiap desa, sehingga nanti akan mendorong masyarakat untuk kerja bakti bersama-sama sehingga air bisa dikelola dengan baik. Apalagi program Tri Cita Bhakti Nganjuk bukan hanya infrastuktur jalan tapi juga termasuk aliran air,” tutur pria akrab disapa Kang Marhaen. trb,roy

baca juga :

Resmi Diteken Jokowi, UU Cipta Kerja Diberi Nomor 11 Tahun 2020

Redaksi Global News

Rektor ITS Sambut Kedatangan Tim Specktronics

Redaksi Global News

Bank Jatim Dukung Fasilitas dan Sistem Transaksi di Pasar Induk Among Tani yang Diresmikan Jokowi

Redaksi Global News