SURABAYA (global-news.co.id) – Pandemi corona beberapa bulan telah memporak porandakan semua sektor, baik di sektor kesehatan maupun ekonomi masyarakat. Tak heran imbas pandemi ini sempat memukul PAD khususnya di sektor pajak, yang membuat APBD Jatim 2020 mengalami turbulensi.
Untuk menyelamatkan perekonomian di masyarakat, pemerintah dari yang ada di daerah hingga pusat telah mengeluarkan sejumlah skema. Mulai dari BLT, BST, tambahan tunjangan bagi para pekerja yang gajinya di bawah Rp 5 juta, bantuan untuk UMKM hingga di bidang kesehatan.
“Tapi semuanya mentok. Karena itu kondisi ini perlu ada kesadaran dari masyarakat sendiri dalam memperbaiki kondisi perekonomian,”tegas politisi Partai NasDem Suyatni Priasmoro, Jumat (28/8/2020).
Salah satunya adalah sifat kesetiakawanan sosial di masyarakat melalui kepedulian terhadap tetangga, sudah saatnya dibangun mulai sekarang. Misalnya kalau tetangga jual kue, sembako atau apa yang dibutuhkan untuk kebutuhan makanan sehari-hari paling tidak diutamakan beli ke tetangga daripada ke pasar atau pabrik. Dengan begitu perekonomian mereka dapat tertolong dan perekonomian di masyarakat dapat bergerak
“Sudah saatnya ada gerakan membeli kebutuhan pangan di tetangga kita. Jika pendapatan mereka bertambah, maka secara otomatis akan menggerakkan perekonomian lokal secara perlahan,”tegas anggota Komisi C DPRD Jatim ini.
Sementara untuk pemerintah sendiri diminta terus mendorong perekonomian masyarakat melalui UMKM. Selain itu perlu ada penyediaan tempat khusus untuk penyaluran produk UMKM. Mengingat pemerintah memiliki jalur khusus dalam menjual produk UMKM. Baik lewat bazar atau penjualan di masyarakat seperti pasar malam tapi tetap harus mematuhi protokol kesehatan.
“Dengan begitu diharapkan perekonomian di masyarakat akan kembali normal. Tentunya tetap dipadukan dengan sejumlah bantuan yang diberikan pemerintah,”paparnya. cty
berita sebelumnya