Global-News.co.id
Indeks Mancanegara Utama

Terinfeksi COVID-19, Dua Dokter Tiongkok Kulitnya Menghitam

Dua dokter Tiongkok mengalami perubahan kulit setelah terinfeksi COVID-19.

WUHAN (global-news.co.id) – Dua dokter Tiongkok yang mengalami sakit kritis akibat virus corona baru atau COVID-19 ditemukan mengalami perubahan warna kulit.

Dua dokter tersebut adalah Yi Fan dan Hu Weifeng yang terinfeksi COVID-19 saat merawat pasien di Wuhan Central Hospital pada Januari lalu.

Dokter lain yang merawat mereka mengatakan bahwa keduanya diberikan perlindungan dan bantuan medis karena mengalami kondisi kritis. Akan tetapi, setelahnya dilaporkan bahwa kulit mereka berdua menjadi lebih gelap.

Dilansir dari Metro, Rabu (22/4/2020) laporan media pemerintah Tiongkok menyebutkan bahwa perubahan warna kulit terjadi karena ketidakseimbangan hormon ketika virus mulai menyerang organ hati para pasien itu.

Dokter Yi Fan dan Hu Weifeng merupakan orang yang bekerja dengan whistle blower Li Wenliang, yang dihukum karena dinilai telah menyembunyikan bahaya virus dan kemudian meninggal karena penyakit pada 7 Februari .

Adapun, kedua petugas medis tersebut pertama kali didiagnosis pada 18 Januari dan pertama kali dibawa ke Wuhan Pulmory Hospital, sebelum akhirnya dipindahkan dua kali karena kondisi yang mereka alami.

Sebagai informasi, Yi Fan merupakan dokter jantung yang bertarung dengan COVID-19 setelah petugas medis memakaikan mesin pendukung kehidupan yang disebut ECMO selama 39 hari.

ECMO sendiri adalah produsen pendukung kehidupan yang menggantikan fungsi jantung dan paru-paru seseorang dengan memompa oksigen ke dalam darah di luar tubuh.

Adapun, Hu Weifeng yang merupakan ahli urologi mengalami kondisi yang lebih buruk. Dia dilaporkan harus diikat di tempat tidurnya dan menggunakan mesin penopang kehidupan sekitar 99 hari setelah kondisinya dinyatakan kritis.

Sementara itu, Li Shusheng yang merawat keduanya mengatakan bahwa kulit mereka menjadi lebih gelap karena jenis obat yang diberikan pada tahap awal perawatan mereka. Menurutnya, salah satu efek samping obat itu adalah mengubah kulit menjadi lebih gelap.

Kendati tidak mengungkapkan jenis obat apa yang digunakan, Li Shusheng mengatakan warna kulit keduanya diharapkan akan kembali normal begitu hati mereka mulai berfungsi dengan baik.

Dia menambahkan bahwa kedua dokter itu masih akan terus mendapatkan perawatan intensif. Selain itu, keduanya juga akan diberikan dukungan kesehatan mental sebagai hasil dari pengalaman traumatis yang dialami. tri, bis

baca juga :

Raja’e : Program Terobosan Ikhtiar Menuju Perbaikan Bukan Pencitraan

gas

Wagub Emil Dardak Apresiasi BI Jatim Gagas Kegiatan Peduli Koin Rupiah

Redaksi Global News

SNMPTN dan SBMPTN 2017 Berdasarkan Sistem Kuota

Redaksi Global News