Global-News.co.id
Indeks Metro Raya Utama

Antisipasi Banjir Susulan, Pemkot Surabaya Keruk Sedimentasi Kalimas

Alat berat dikerahkan untuk mengeruk sedimentasi di Kalimas Surabaya untuk mengantisipasi banjir susulan, Minggu (19/1/2020).

SURABAYA (global-news.co.id)  – Pemkot Surabaya mengeruk sedimentasi Kalimas, Minggu (19/1/2020). Sejumlah sampah di aliran sungai juga diangkat untuk mengurangi sumbatan. Normalisasi sungai ini dilakukan untuk mengantisipasi banjir susulan saat hujan deras.

Sampai saat ini banjir masih sering terjadi saat hujan turun dengan intensitas tinggi. Meski tak berlangsung lama, banjir tersebut kerap mengganggu aktivitas warga. Beberapa hari lalu misalnya, banjir di Jalan Mayjen Sungkono merendam ratusan kendaraan.

“Pemeliharaan ini rutin dilakukan. Paling tidak satu tahun sekali. Kapasitas sungai yang sebelumnya tinggi, karena sedimentasi jadi berkurang. Makanya, pengerukan ini, untuk mengembalikan kapasitas saluran seperti semula,” kata Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara, Minggu (19/1/2020).

Febri mengatakan, tumpukan sedimentasi Kalimas cukup tinggi. Hingga sore tadi misalnya, sudah 26 rit sedimentasi yang diangkat. Satu rit sama dengan satu dump truck atau sekitar 7 meter kubik.  “Di tahun sebelumnya, hasil pengerukan mencapai 6.570 rit. Kala itu, pengerukan dilakukan di sepanjang Sungai Kalimas. Meliputi, Saluran Kalimas di Jalan Akhmad Jais, Jan Kramat Gantung, Peneleh, Kalimas Barat, Jembatan Merah di sisi Utara dan Selatan, Jalan Semut Kali dan Ngemplak,” katanya.

Mantan Kabid Pengembangan Sumber Daya Satpol PP ini juga mengungkapkan, sejumlah sungai yang melintasi kawasan Kota Surabaya, kewenangan pengelolaannya berada di beberapa instansi lain.

Di samping Sungai Kalimas yang dikelola Perum Jasa Tirta, sungai lain yang dikelola instansi terkait, seperti : Kali Lamong pemeliharaannya di bawah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Kali Makmur Wiyung oleh BBWS Brantas, serta Kali Perbatasan berada di bawah naungan Dinas PU Pengairan Provinsi Jawa Timur. “Kalau kita mau pengerukan, kita koordinasikan dulu. Karena kadang mereka juga punya agenda yang sama,” katanya.

Febri menambahkan, pengerukan saluran tak hanya dilakukan di saluran air primer seperti Sungai Kalimas. Pengerukan saluran dilakukan oleh Dinas PU Binamarga dan Pematusan Kota Surabaya ke seluruh kawasan. Semua rayon mengeruk dengan menggunakan alat berat dan manual.

“Teman-teman (petugas dinas PU Binamarga dan Pematusan) rutin memantau elevasi saluran air. Kalau tinggi, biasanya karena ada penyumbatan atau sedimen. Kalau sedimen, kita keruk di saluran-saluran tersebut, dengan menggunakan alat-alat yang ada,” ujarnya.

Pengerukan saluran juga dilakukan berdasarkan informasi masyarakat. Setelah mendapatkan informasi, petugas DPUPMB melakukan survei lokasi. Pengerukan di saluran sekunder dan tersier yang berada di pemukiman seringkali dilakukan bersama-sama dengan warga setempat. “Biasanya kerja bakti bareng, kita bantu karung plastik, para petugasnya termasuk angkutan untuk mengangkut sedimen,” ujarnya.  pur, ine

baca juga :

Evakuasi Longsor Nganjuk Sempat Dihentikan, 7 Korban Masih Tertimbun

Titis Global News

Pilkades Serentak, Kapolresta Sidoarjo Cangkrukan Kamtibmas di Jabon

BNI Borong Penghargaan Best Digital Brand 2023

Redaksi Global News