SURABAYA (global-news.co.id)-Para pengguna jalan yang biasa lewat jalan Kalianak Surabaya perlu waspada. Sebab mulai 1-30 Agustus 2017 akan dilakukan perbaikan jalan sepanjang 200 meter di Kilometer 51-55 akan dibeton (rigid). Perbaikan jalan ini dilakukan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VII setelah sempat tertunda akibat musim hujan.
Kepala Satuan Kerja Wilayah Metropolitan I Surabaya BBPJN VIII Yudi Windargo mengaku, sudah berkoordinasi dengan stakeholder terkait tentang pelaksanaan dan waktunya perbaikan jalan. “Rencananya dalam dua pekan ini arah Surabaya-Gresik akan ditutup dulu. Begitu juga sebaliknya, sehingga total perbaikan ini selama empat minggu atau sekitar 30 hari,” ujar Yudi, Rabu (2/8/2017).
Pembetonan jalan, kata Yudi, dimulai dari sisi Selatan jalan sehingga kendaraan besar, seperti truck dan kontainer dari arah Surabaya dilarang lewat. Kecuali mobil kecil serta sepeda motor masih yang diperkenankan lewat. “Kendaraan besar untuk sementara dialihkan melalui jalan Demak, lalu melewati Dupak, kemudian masuk ke jalan tol. Skema ini berlaku juga sebaliknya, jika sisi Utara dilakukan perbaikan,” ungkapnya.
Konsekwensi lain dari perbaikan jalan ini, lanjut Yudi, kendaraan yang mau masuk dan keluar dari pergudangan di sekitar jalan Kalianak KM 51-55 ditutup sementara. “Paling tidak selama 15 hari tidak bisa dilalui karena dalam proses pengecoran. Itu berlaku untuk sisi Selatan maupun sisi Utara jalan,” bebernya.
Sementara itu, dari lima jalur yang ada, BBPJN VIII memperbaiki tiga lajur sisi Selatan dahulu. Karena itu, pihak kepolisian memberikan deskresi pengerjaan diperbolehkan mulai pukul 19.00 hingga 07.00. “Kalau biasa pengerjaan pukul 22.00 hingga 05.00. Ada diskresi dari kepolisian karena lajur tidak ditutup total,” terangnya.
Menanggapi penutupan jalan akibat perbaikan jalan tersebut, Ketua Organda DPC Khusus Tanjung Perak Surabaya atau Angkutan Khusus Pelabuhan, Kody Lamahayu Fredy menyatakan, dapat menerima pengalihan jalur menuju dan dari jalan Kalianak Surabaya ke Pelabuhan Tanjung Perak. Namun mereka berharap adanya jaminan ketepatan waktu pengerjaan, supaya kenaikan biaya angkutan transportasi barang akibat perubahan jalur yang dilalui dump truck, maupun trailer tidak bertambah besar sehingga merugikan pengusaha jasa transportasi barang.
“Jika tidak selesai sesuai jadwal, ya kami akan obrak-obrak biar cepet selesai,” cetus Kody, Rabu (2/8/2017).
Di tegaskan Kody, waktu sebulan itu sudah cukup lama dan nilainya cukup besar kalau dikruskan dengan uang. Terlebih bagi pengusaha yang memiliki gudang atau pabrik di kawasan jalan Kalianak KM 51-55 yang akan di rigid (beton). Pasalnya, mereka harus menambah biaya operasional seperti menyewa tempat parkir di luar Jalan Kalianak selama pengerjaan pengecoran.
“Kami dapat menerima untuk perbaikan ini, biar tak terulang lagi kerusakan di jalan Kalianak. Dan, itu sudah dilakukan sosialisasi dua bulan dan dua minggu sebelumnya. Berapa kerugiannya, belum kami hitung,” terang Kody.
Dampak perbaikan jalan itu bukan hanya dialami pemilik gudang di sekitar KM 51-55. Namun juga dialami pengusaha transportasi karena tak dapat mengirim barang ke gudang yang lokasinya masih dilakukan perbaikan jalan. “Kecuali kendaraan lokasi pengirimannya tidak dilakukan perbaikan. Kalau ditempat kami belum ada kerugian,” dalihnya. * nas