Global-News.co.id
Indeks Metro Raya Utama

Fadhilah Budiono Resmi Jabat Bupati Sampang Tiga Periode

Gubernur Jatim Soekarwo saat melantik Fadhilah Budiono sebagai Bupati Sampang menggantikan Fannan Hasib yang meninggal 3 Mei 2017 lalu.

SURABAYA (global-news.co.id)-Wakil Bupati Sampang Fadhilah Budiono, Kamis (6/7/2017), resmi menjabat kembali menjadi Bupati Sampang untuk sisa masa bakti tahun 2013-2018. Dengan demikian, Fadhilah Budiono tercatat sebagai Bupati Sampang terlama, yakni menduduki jabatan bupati selama tiga periode.

Sebelumnya, Fadhillah Budiono dilantik sebagai Bupati Sampang pada periode 1995-2001, dan kemudian pada Pemilihan Bupati (Pilbup) Sampang untuk periode 2001-2006, Fadhilah Budiono kembali terpilih. Karir politik Fadhilah Budiono kembali moncer pada Pilbup Sampang periode 2013-2018.

Namun pada saat itu, Fadhilah Budiono tidak bisa mencalonkan lagi sebagai Calon Bupati (Cabup), karena terbentur aturan. Fadhilan mencalonkan sebagai Cawabup mendampingi Fannan Hasib.

Kemudian, Bupati Fannan meninggal dunia pada 3 Mei 2017. Setelah melalui proses yang cukup panjang soal jabatannya, Fadhilah Budiono akhirnya mengisi kekosongan jabatan Bupati Sampang hingga 28 Februari 2018.

Kamis (6/7/2017) pagi, Fadhilah Budiono kemudian dilantik oleh Gubernur Jatim, Soekarwo sebagai Bupati Sampang yang baru. Dalam kesempatan itu, gubernur meminta agar bupati memperhatikan program pendidikan dan kesehatan di Kabupaten Sampang.

Menurut Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim mengatakan, kedua hal ini sangat penting mengingat tingkat kemiskinan Kab. Sampang tertinggi di Jatim, yakni sebesar 24,11 persen. Di urutan kedua ada Kab. Bangkalan dan ketiga Kab. Probolinggo.

Untuk itu, ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencari solusi kerjasama yang serius dalam menangani masalah kemuskinan, yakni dengan fokus pada pendidikan dan kesehatan. “Kami sudah mulai masuk ke pondok-pondok pesantren melalui SMK mini selama enam bulan, kalau perlu ada inkubator yang fokus melatih keterampilan siswa,” terangnya.

Di bidang kesehatan, faktor ini berkaitan dengan kondisi fisik dan psikis masyarakat. Agar ke depan, anak-anak yang masuk bonus demografi memiliki kualitas gizi yang baik. “Bila seseorang tidak sehat, dia tidak bisa menerima pendidikan dengan baik, sehingga produktivitasnya bisa rendah,” ungkapnya.

Pada kesempatan ini, Pakde Karwo meminta bantuan kepada seluruh tokoh agama, ulama dan tokoh masyarakat untuk melakukan koordinasi dengan bupati, yakni menjalin hubungan yang baik dengan Forkopimda dan DPRD. Sesuai kekhasan, peranan kyai dan ulama harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan Selain itu, ia juga berpesan untuk menjaga situasi aman dan nyaman di Jatim. Hal ini dikarenakan tiga tahun berturut-turut Jatim mendapat pengakuan sebagai provinsi yang paling aman dan nyaman.

“Pekerjaan kita bersama membangun dengan suasana persaudaraan, bila perlu ada ruang dialog untuk mencari solusi,” pesannya. * nas

baca juga :

Bantu Bencana Kota Batu, Surabaya Kerahkan 60 Personel, 3 Alat Berat dan 5 Dump Truk

Redaksi Global News

Capaian PBB Kota Surabaya Tahun 2015 Lampaui Target

Redaksi Global News

Ketua KPK Akan Hadiri Pelantikan JMSI di Jambi

gas