SURABAYA (global-news.co.id)-Pasca melakukan penggeledahan dan penyegelan ruang Ketua Komisi B DPRD Jatim Mohammad Basuki, Senin (5/6/2017) petang kemarin, tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) langsung bergerak cepat melakukan penggeledahan di rumah Basuki di Jalan Putat Gede Baru III, Nomor 5B, Surabaya, Senin (5/6/2017) malam, hingga Selasa (6/6/2017) dini hari.
Selama proses penggeledahan, dua polisi dari satuan Brimob bersenjata lengkap menjaga ketat depan rumah Basuki. Tidak hanya itu, sejumlah mobil innova yang diduga milik penyidik KPK juga terparkir di depan rumah Basuki.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, para penyidik KPK bersama pengawalan aparat kepolisian, tiba di rumah Basuki sekitar pukul 19.00 WIB. Sejumlah awak media yang mencoba melihat kondisi di dalam rumah tidak bisa. Pasalnya, rumah bercat cokelat tersebut tertutup rapat.
“(tim penyidik KPK) Ya mereka tadi tiba sekitar pukul 19.00 WIB,” terang salah satu warga sekitar rumah Basuki, Senin (5/6/2017) malam kemarin.
Menanggapi adanya penggeledahan dan penyegelan ruang ketua Komisi B DPRD Jatim oleh KPK, Ketua DPRD Jatim, Abdul Halim Iskandandar mengaku, belum mengetahuinya. Ia juga menegaskan, tidak banyak staf yang mengetahui saat kejadian penggeledahan berlangsung.
“Saya belum mengetahui permasalahannya apa, kalau penyegelan memang terjadi Senin (5/6/2017) siang,” kata Halim saat di konfirmasi, Senin (5/6/2017) malam kemarin.
Halim mengatakan, penyidik KPK juga membawa tiga orang staf DPRD Jatim, yakni Santoso dan Agung yang adalah staf Moch Basuki; serta Mohan, staf Tjutjuk Sunaryo, Wakil Ketua DPRD Jatim dari Partai Gerindra.
Saat ditanya tanggapannya terkait penyegelan tersebut, Halim mengaku, belum bisa memberikan komentar apapun karena belum mengetahui permasalahannya. “Ya, tidak bisa berkomentar karena belum dapat kabar terkait kasusnya. Tapi yang pasti kalau KPK melakukan itu, saya pikir sudah memiliki dasar hukum lah, tidak mungkin tidak,” ujar Halim.
Sementara itu, Juru Bicara KPK Febri Diansyah membenarkan, bahwa penyidik KPK sedang bergerak di Jawa Timur sepanjang Senin kemarin. Namun Febri belum bisa memberikan penjelasan rinci terkait apa penyegelan itu dilakukan.
“Informasi yang saya dapatkan tim bergerak di Jatim. Tapi kami ingin lengkapi terlebih dahulu informasi, apa yang terjadi secara persis. Belum bisa kami sampaikan, karena kami belum dapat informasi lebih lengkap. Nanti akan disampaikan lebih lanjut apa yang terjadi di Jatim tersebut, apakah OTT atau kegiatan lain,” kata Febri kepada wartawan di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin sore kemarin. * tmp, suc, nas