Global-News.co.id
Metro Raya Utama

Percepat Pembangunan Desa, Komisi VII DPR RI Gandeng BIG

Titiek Suparwati (GN/Hamim)
Titiek Suparwati (GN/Hamim)

LAMONGAN (global-news.co.id) – Salah satu manfaat dari pentingnya Sistem Informasi Geospasial di antaranya untuk mendukung pelaksanaan dan mempercepat pembangunan daerah agar tepat saasaran dan memiliki akurasi yang jelas.

Hal ini disampaikan Sekretaris Utama Badan Informasi Geospasial (BIG), Titiek Suparwati saat Sosialisasi Informasi Geospasial terhadap ratusan kepala desa se Kabupaten Lamongan di Hotel Grand Mahkota Lamongan. Jumat (3/2).

“Tugas Badan Informasi Geospasial adalah menyebarluaskan Informasi Geospasial Dasar (IGD) untuk pembangungan, antara lain pembangunan wilayah pinggiran atau juga wilayah desa,” kata Titiek.

Menurutnya, IGD adalah peta dasar menggambarkan rupa bumi yang isinya ada enam layer di antaranya ada jalan, sungai, nama (Toponim), penutup lahan, kontour bumi dan angka ketinggian.

“Sebetulnya petanya sih biasa, tetapi kedalaman informasi itu yang sangat membantu bupati dalam hal ini kepala daerah untuk mewujudkan pembangunan di daerahnya. Karena, BIG juga menyiapkan Informasi Geospasial Tematik (IGT), ” jelasnya.

Dengan Informasi Geospasial baik IGD maupun IGT, masyarakat dapat mengetahui secara terbuka data, kondisi, serta potensi daerah secara akurat dan sesuai koordinat yang sudah ditentukan oleh BIG.

Sedangkan anggota Komisi VII DPR RI, Eni Maulani mengungkapkan, pemerintah daerah semestinya harus bekerjasama dengan BIG untuk memotret citra desa. Tidak hanya lokasi koordinat saja, namun juga seluruh aspek lainnya seperti kondisi, potensi, serta sarana dan prasarana yang ada di 474 Desa di Lamongan.

“Kita ingin citra desa bisa terpotret seluruhnya mulai dari peta potensi, sarana dan prasarana. Dengan begitu kita akan tahu mana yang akan kita bangun, sehingga pembangunan bisa tepat sasaran dan tidak tumpang tindih,” terang Eni yang turut hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut.

Sementara Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Lamongan, Yuhronur Efendi menyatakan, informasi geospasial sangat diperlukan oleh Pemkab Lamongan sebagai salah satu referensi untuk pengambilan kebijakan dalam percepatan pembangunan di Lamongan sendiri.

“Sosialisasi ini kita butuhkan untuk merencanakan pembangunan di Kabupaten Lamongan melalui pemberdayaan desa dengan melihat potensi dan potret desa itu sendiri,” ungkap Yuhronur.(mim)

baca juga :

New Normal, Wisata Banyuwangi Bakal Beroperasi Lagi

Mulai 2020, Pengangguran ‘Digaji’ Rp 7 Juta

Redaksi Global News

Walikota Eri Ajak Warga Guyub Rukun di Acara Surabaya Vaganza 2023