Global-News.co.id
Madura

Pemkab Jalin MoU dengan Badan Standardisasi Nasional

GN/Masdawi Dahlan Bupati Achmad Syafii memberikan cenderamata pada Kepala BSN Bambang Prasetio.
GN/Masdawi Dahlan
Bupati Achmad Syafii memberikan cenderamata pada Kepala BSN Bambang Prasetio.

PAMEKASAN (Global News)-Pemkab kini tengah membangun kerjasama dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN). Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerjasama itu dilakukan Jumat (8/4/2016) lalu di Pendopo Ronggosukowati Pamekasan, antara Bupati Pamekasan Achmad Syafii dan Ketua BSN Bambang Prasetia.

Standarisasi produk yang dilakukan dengan serius dengan memperhatikan berbagai aspek kebutuhannya akan membuat produk hasil usaha industri dan kerajinan yang dijalankan akan bisa membuahkan hasil yang berkualitas dan akan bisa memiliki daya saing dengan produk daerah lain atau bahkan dengan produk luar negeri.

Bupati Achmad Syafii menegaskan, beberapa hal yang telah dilakukan Pemkab Pamekasan dalam upaya menjadikan hasil usaha industri dan kerajinan asal Pamekasan lebih baik antara lain dengan diupayakan anggaran dalam APBD pembinaan pengusaha lokal. Yang kedua juga pada tahun ini jamu Madura tengah diupayakan legalisasi dan perizinannya.

Kemudian selanjutnya, batik tulis khas Pamekasan yang berkualitas dengan harga terjangkau juga akan diupayakan untuk segera memiliki standardisasi yang baku. Dan yang terakhir Pamekasan juga telah melakukan pelatihan calon pengusaha muda sehingga mereka diharapkan menjadi entrepreneur handal menghadapi persaingan ke depan.

Terkait itu semua, kata Syafii, pihaknya kini mengoptimalkan peran Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) sebagai lembaga yang menangani kepentingan perizinan usaha di Pamekasan untuk memberikan kemudahan  dalam pendirian usaha. Untuk itu kini KPPT juga telah melakukan sosialisasi berbagai program kemudahan yang akan diberikannya.

“Kendala yang kita hadapi adalah pemasaran, standarisasi atau proses. Sebagian besar pengusaha kita menengah ke bawah butuh pembinaan dan membutuhkan waktu panjang dan proses yang tidak mudah. Karena itu dengan MoU yang akan kita lakukan maka akan  ada kemudahan dalam proses standarisasi, sehingga nantinya juga akan memudahkan bagi pengusaha kita mudah bangkit dan berkembang,” ungkap Syafii.

Bahkan Syafii meminta kalau perlu laboratorium untuk standarisasi produk hasil industri dan kerajinan juga perlu didirikan di Madura. Sehingga kepentingan warga Madura akan mudah terpenuhi tidak perlu ke Surabaya hingga ke Jakarta. Pemkab Pamekasan, kata Syafii, akan membantu segala hal yang dibutuhkan oleh BSN jika usulan itu dipenuhi.

Sementara Kepala BSN Bambang Prasetio menegaskan di Pamekasan khususnya dan Madura pada umumnya banyak produk yang bagus  yang bisa dijual dan dioptimalkan untuk kesejahteran rakyat. Dia melihat produk usaha Pamekasan  banyak sangat kental kearifan lokalnya, produk dan kemasannya juga bagus. Dengan MoU ini nanti, kata Bambang,  akan kita tingkatkan standarisasi dan sertifikasinya.

Bambang juga mengaku senang jika di Madura atau Pamekasan  memiliki lembaga sertifikasi produk sendiri. Sehinga produk asal Pamekasan bisa dilakukan standarisasi dan disertifikasi di daerah sesuai dengan kebutuhan standardisasi. “Memang tidak  mudah untuk itu namun jika dilakukan dengan sungguh-sungguh maka akan tercapai itu semua,” katanya. (mas)

 

 

 

baca juga :

Badrut Tamam: “Masyarakat Butuh Informasi Cerdas, Solutif dan Edukatif”

gas

Laporan Keuangan 2015 Diaudit BPK, Pamekasan Kembali Raih WTP

Satu Lagi Warga Pamekasan Dinyatakan Posistif Covid-19

gas